Dmitry Rogozin Diduga Ancam Musk Pernah Dapat Tanda Jasa dari Putin

CNN Indonesia
Kamis, 12 Mei 2022 09:06 WIB
Rogozin lahir di Moskow pada 21 Desember 1963. Ia kini menjabat sebagai Direktur Rocosmos, badan antariksa Rusia.
Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk. (Foto: REUTERS/MIKE BLAKE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nama Dmitry Rogozin mendadak menjadi buah bibir usai disebut pendiri SpaceX, Elon Musk dalam kicauannya. Menurut Musk, Rogozin mengancam dirinya karena telah dianggap membantu Ukraina dalam perang dengan Rusia.

Bantuan yang dimaksud adalah pengiriman satelit internet Starlink dari SpaceX kepada angkatan laut Ukraina dan batalion militan NazibAzov.

"Dengan demikian, Elon Musk terlibat dalam memasok pasukan fasis di Ukraina dengan peralatan komunikasi militer," tulis Rogozin yang sudah diterjemahkan di unggahan Musk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rogozin lalu meminta Musk untuk bertanggungjawab.

"Dan untuk ini, Elon, Anda akan dimintai pertanggungjawaban seperti orang dewasa, tidak peduli seberapa banyak kamu akan berpura-pura bodoh," lanjutnya.

Menanggapi ancaman tersebut, Musk terlihat santai. Miliarder berusia 50 tahun tersebut mengaku senang bisa punya banyak pengikut di Twitter

"Jika aku mati dalam keadaan misterius, rasanya menyenangkan mengenal Anda," kicau Musk lagi kepada 91,8 juta pengikutnya.

Rogozin lahir di Moskow pada 21 Desember 1963. Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Rocosmos, badan antariksa Rusia tersebut lulus dari Fakultas Jurnalistik Lomonosov Moscow State University pada 1986.

Dua tahun kemudian, Rogozin juga lulus dari Fakultas Ekonomi Marxism-Leninism University di Moskow di bawah binaan Partai Komunis Rusia. Sejak awal kariernya, Rogozin sudah dekat dengan Pemerintah Rusia.

Dalam hubungannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Rogozin pernah menerima surat tanda terima kasih resmi pada 2002. Surat tersebut diberikan Putin lantaran Rogozin dianggap berjasa dalam masalah Kaliningrad yang memutuskan bergabung dengan Uni Eropa.

Beberapa jabatan prestisius yang pernah diembannya antara lain Duta Besar Rusia untuk NATO dari 2008 hingga Desember 2011. Di waktu yang hampir bersamaan (Februari 2011-2012), Rogozin juga menjadi Wakil Rusia untuk bernegosiasi dengan NATO terkait pertahanan anti-misil.

Rogozin juga yang membidani lahirnya Badan Riset Rusia untuk Proyek Industri Pertahanan. Baru pada Mei 2018, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Rocosmos yakni badan antariksa Rusia.

Soal militer, Rogozin diketahui memegang gelar doktor di bidang Filsafat dan Teori Perang. Ia pun telah menulis sejumlah buku soal strategi militer dan politik.

(nto/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER