Miliarder Elon Musk menyindir secara terbuka CEO Twitter Parag Agrawal soal angka akun bot atau spam di platform media sosial itu.
Drama bermula dari kicauan Parag soal akun spam. "Mari bicara soal spam dan mendiskusikannya dengan data, fakta, serta konteks," kicau Parag di akun @paraga.
Menurut Parag, keberadaan akun spam memperburuk pengalaman menggunakan Twiter dan perusahaan. Untuk itu, ia menegaskan, Twitter sangat berkomitmen memberantas akun spam yang terdeteksi setiap hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parag juga mengatakan, akun spam tidaklah semata soal biner (manusia atau bukan manusia). CEO berusia 37 tahun itu mengatakan, spam menggunakan kombinasi manusia dan proses otomatisasi.
"Mereka juga berkompromi dengan akun nyata dan menggunakannya untuk kampanye mereka. Jadi mereka itu rumit dan sulit dideteksi," ujar Parag.
Lebih lanjut, Parag juga mengatakan, Twitter terus memperbarui aturan dan sistem mereka. Hal itu berguna agar pemberantasan akun spam bisa lebih cepat dan banyak.
"Kami menskors hampir lebih dari setengah juta akun spam setiap hari, biasanya sebelum Anda melihat mereka di Twitter. Kami juga mengunci jutaan akun setiap pekan yang diduga akun spam, jika mereka tidak bisa melewati verifikasi manusia (captcha, verifikasi telpon, dll)" kicau Parag.
Namun, ia mengakui Twitter masih belum sempurna memberantas spam. "Itulah kenapa setelah tindakan menghapus spam yang telah saya bicarakan, masih ada yang luput dari kami," tulis Parag.
Masih dalam cuitan yang sama, Parag juga mengatakan Twitter tidak bisa mengungkapkan dengan gamblang cara dan informasi yang digunakan pihaknya. Parag juga mengonfirmasi Twitter telah berdiskusi dengan Musk soal ini.
Musk, seperti diketahui, dalam proses untuk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar. Kini, prosesnya tinggal menunggu persetujuan para pemegang saham.
"Kami berbagi pandangan soal estimasi ini dengan Musk sepekan lalu dan menantikan proses lanjutan dengannya dan juga Anda sekalian," kata Parag.
Kicauan Parag ini dibuat untuk membalas sindiran Musk sebelumnya soal estimasi akun spam di bawah 5 persen yang baru saja dirilis Twitter. Musk menyangsikan kebenaran data tersebut hingga ingin menunda proses akuisisi.
Utas yang berisi 15 cuitan ini kemudian dikomentari singkat oleh Musk. CEO berusia 50 tahun itu hanya bertanya kepada Parag.
"Apakah Anda sudah mencoba menelpon mereka (akun bot)?" kicau Musk di akun @elonmusk.
Dalam kicauan terpisah, Musk menyindir Twitter di bawah Agrawal belum bisa membuktikan akun bot sudah di bawah 5 persen. Alasan banyaknya akun bot itu pula yang menunda Musk menunda proses akuisisinya.
"20% akun palsu/spam, sementara 4 kali lipat dari klaim Twitter, bisa jauh lebih tinggi. Tawaran saya didasarkan pada keakuratan pengajuan SEC (Komisi Bursa dan Sekuritas AS) Twitter," urai dia.
"Kemarin, CEO Twitter secara terbuka menolak untuk menunjukkan bukti <5%. Kesepakatan ini tidak dapat bergerak maju sampai dia melakukannya," lanjutnya.
Drama yang disajikan Parag dan Musk menjadi santapan warga Twitter. Pengguna dengan akun @PointyChicken mempertanyakan kapasitas Musk yang dianggapnya gagal membaca cuitan Parag secara penuh.
"Dia telah mengatakan Twitter melakukan itu (verifikasi telpon, red). Bagaimana Anda bisa menjalankan perusahaan ketika info sederhana ini saja tidak bisa Anda serap," tulis PointyChicken.
Hal serupa juga disorot akun @alt_tag. "Saya benci ketika orang-orang tidak memerhatikan dan melontarkan pertanyaan bodoh, terutama orang yang punya otoritas. Pertanyaanmu sudah dijawab," kicaunya.
Di sisi lain, akun @jappleby menyorot hal berbeda. Ia mengkritik tindakan Musk yang selalu berkicau konyol di Twitter.
"Apakah Anda mencoba untuk bersikap profesional selama delapan detik daripada terus mengerjai internet? Cara Anda menampilkan diri di hadapan publik sungguh konyol. Tidak, tidak setiap cara komunikasi Anda yang lama bagus, tetapi yang ini tidak membuat Anda lebih baik juga," kicaunya
(nto/mik)