Bos Tesla dan SpaceX Elon Musk membantah melakukan pelecehan seksual kepada pramugari SpaceX pada 2016.
Bantahan itu ia sampaikan setelah Business Insider melaporkan bahwa SpaceX membayar uang kesepakatan senilai US$250.000 pada 2018 setelah seorang pramugari SpaceX menuduh Elon Musk melakukan pelecehan seksual.
"Saya menantang pembohong yang mengklaim bahwa teman mereka melihat saya, coba deskripsikan apa pun, luka, atau tato saya yang tidak publik tahu. Saya kira dia tidak akan bisa melakukannya. Karena hal itu tidak pernah terjadi," kata Musk lewat unggahannya di akun Twitter, dikutip dari CNN Business, Sabtu (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Editor in Chief Insider Nicholas Carlson merespons cuitan Elon Musk. Ia mengatakan laporan yang dipublikasikan Business Insider berdasarkan pada dokumen dan wawancara.
Berdasarkan dokumen dan wawancara, Business Insider mengatakan pramugari itu merupakan kru kabin yang dipekerjakan secara kontrak untuk perusahaan jet SpaceX.
Pramugari itu menuduh Musk memperlihatkan penis dan menggesek-gesek kakinya tanpa persetujuan. Musk juga menawarkan pramugari tersebut seekor kuda dan memintanya melakukan pijatan erotis.
Sementara itu, menurut Insider, saat diminta respons soal tuduhan tersebut, Musk mengatakan bahwa ceritanya lebih dari sekadar itu.
Insider menuturkan, Elon Musk mengatakan tuduhan pelecehan seksual itu bukan kali pertama selama 30 tahun perjalanan karirnya. Musk juga menuturkan cerita kasus pelecehan seksual itu dilatarbelakangi motivasi politik.
Namun, Elon Musk membantah pernah merespons Business Insider soal kasus pelecehan seksual tersebut.
Musk pun menduga cerita itu muncul setelah dirinya menyatakan akan mengembalikan kebebasan berbicara (free speech) di Twitter dan memilih Partai Republik.
Editor investigasi Insider, John Cook, menegaskan pihaknya berusaha menghubungi Musk sebelum CEO Tesla itu berbicara soal dukungan untuk Partai Republik.
Business Insider dalam artikelnya pun menyatakan telah meminta komentar Musk, tapi tidak merespons. Sementara itu, SpaceX juga tidak merespons permintaan tanggapan dari CNN.
(can/tsa)