Program Talenta Digital Sisa 120 Ribu Kursi, Diklaim Mudah Dapat Kerja
Sebanyak 120 ribu lowongan peserta pelatihan teknologi via beasiswa talenta digital alias Digital Talent Scholarship (DTS) 2022 masih tersedia. Keuntungannya, kian melek digital dan memperkaya curriculum vitae (CV).
Secara total program Kementerian Komunikasi dan Informatika ini menampung 200 ribu peserta dan bekerja sama dengan 154 perguruan tinggi dan politeknik.
"Saya diinformasikan per hari ini (Selasa (17/5)) sudah terdaftar 73 ribu peserta, masih tersisa 120 ribu lebih peserta. Program ini mencakup seluruh pelosok tanah air di 34 provinsi, 514 kabupaten dan kota, siapa saja bisa mendaftar," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate usai menghadiri Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022, di Yogyakarta, Selasa (17/5).
Ia menjelaskan program DTS merupakan program terapan bagi generasi milenial yang membekali peserta dengan kebutuhan lapangan pekerjaan masa depan.
"Seperti misalnya artificial intelligence, big data, cyber security, virtual reallity, aughmented reallity, internet of things, dan lain-lain," tutur dia.
Dikutip dari situs digitalent.kominfo.go.id, bentuk-bentuk pelatihan itu di antaranya adalah Pelatihan Pengenalan Coding dan Artificial Intelligence (AI) untuk Guru/Tenaga Pendidik SD dan SMP, Aplikasi Perkantoran bagi Pengelola Pesantren, Penyuluh Agama, GTK Madrasah, Desain Grafis bagi Pengelola Pesantren, Penyuluh Agama, Guru, dan Tenaga Kependidikan Madrasah.
Menkominfo menambahkan alumni program tersebut seluruhnya terdata dengan lengkap dan tersedia di aplikasi yang memungkinkan alumni terhubung dengan pencari kerja, yaitu Simonas. "Sehingga ketika dibutuhkan Industri atau dunia kerja akan mudah mendapatkan pekerjaan," imbuh dia.
"Program ini akan mengjangkau 200 ribu milenial dengan kurikulum untuk mencapai kecerdasan digital tingkat menengah atau intermediate digital skills yang dilakukan di tujuh akademi," lanjut Plate.
Tujuh akademi tersebut antara lain Fresh Graduate Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Talent Scouting Academy, Government Transformation Academy, Temathic Academy, Professional Academy, dan Vocational School Graduate Academy.
"Dan ditambah satu Digital Leadership Academy (DLA) yang nanti akan menjangkau 550 peserta untuk pengambil kebijakan digital, yang terdiri dari unsur-unsur pejabat pemerintah dan pimpinan-pimpinan sektor privat," jelas Menteri Johnny.
Dalam program DLA ini, Kominfo memberikan pelatihan digital tingkat lanjut bagi 550 pimpinan sektor publik dan swasta yang bekerja sama dengan delapan Universitas dunia.
Yakni, Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology, dan University of Cambridge.
Selain program pemerintah, masyarakat juga bisa mengakses platform belajar bagi yang berminat terhadap dunia digital gratis, Tokopedia Academy.
Ekhel Chandra Wijaya, Head of External Communication Tokopedia, Jumat (20/5), mengungkapkan pihaknya mengadakan 4 seminar, 14 workshop, dan 55 webinar secara gratis bagia semua lapisan masyarakat.
Materi belajar di Tokopedia Academy pun beragam, mulai dari video, artikel, hingga webinar. Pihaknya juga memiliki program yang khusus ditujukan untuk para mahasiswa. "Kita menjalin kerjasama dengan Universitas Atmajaya untuk menghadirkan mata kuliah e-commerce," katanya.
Terkait tujuan Tokopedia Academy, Ekhel mengatakan program ini ingin membantu target pemerintah yang ingin memiliki 113 juta talenta digital pada 2030.
(nto/arh)