Aplikasi untuk transaksi tol tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF), Cantas, direncanakan menjadi aplikasi yang bebas kuota internet.
"Aplikasi ini dampaknya pada pemakaian data atau kuota internet. Terkait pemakaian data ini juga kita dalam proses awal untuk melakukan kerjasama dengan operator telekomunikasi di Indonesia, karena nanti kita menjadikan aplikasi Cantas itu adalah aplikasi yang boleh dikatakan bebas kuota," kata perwakilan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Emil Iskandar dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (20/5), seperti dikutip Antara.
"Tetapi nantinya model bisnisnya seperti apa dengan operator itu yang sedang kita pikirkan," imbuhnya.
Menurut Emil, sebagaimana Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Danang Parikesit sampaikan, RITS mencoba menerapkan aplikasi dan solusi MLFF dengan tidak memberikan beban biaya tambahan pada masyarakat.
"Maka dari itu kami buatkan solusi yang dinamakan Electronic On-Board Unit (e-OBU) dengan cara hanya mengunduh aplikasi, dan dalam aplikasi tersebut sudah ada OBU-nya sehingga pengguna tol tidak perlu lagi membeli OBU dalam bentuk fisik," ujar Emil.
Emil juga menyebut pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk hal yang berkaitan dengan sistem pembayaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembayaran yang nanti terdapat dalam aplikasi kami ini sudah boleh dikatakan comply dengan apa yang menjadi persyaratan atau requirement Bank Indonesia dalam melaksanakan sistem pembayaran di Indonesia," tuturnya.
Meski demikian, PT RITS mengatakan pihaknya tidak mengunci Cantas ke dalam satu skema atau satu instrumen pembayaran saja, sehingga terbuka untuk opsi-opsi lain.
"Tetapi kita juga membuka seluas-luasnya kepada seluruh instrumen pembayaran di Indonesia untuk bergabung atau terintegrasi dengan aplikasi Cantas. Namun dengan persyaratan atau eligibilitas yang harus dipenuhi oleh instrumen-instrumen pembayaran yang nantinya akan terintegrasi dengan aplikasi Cantas," terang Emil.
Menurutnya, keterbukaan tersebut untuk menunjang kelangsungan hidup rekan-rekan Badan Usaha Jalan Tol atau BUJT.
"Jadi memang yang harus kita pastikan adalah pendapatan mereka (BUJT) tidak terganggu dengan penerapan teknologi ini," jelas Emil.
Lebih lanjut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri menargetkan transaksi nontunai dan nirsentuh di jalan tol dengan sistem MLFF dapat diberlakukan secara bertahap di beberapa ruas jalan tol pada akhir tahun ini.