Mengenal Kapal Nirawak Canggih China, Diklaim Cuma Buat Observasi

CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2022 16:09 WIB
China meluncurkan kapal tanpa awak Zhu Hai Yun yang sanggup memuat puluhan drone dan kapal tanpa awak lainnya di tengah panas isu Taiwan.
Ilustrasi. Kapal nirawak China diluncurkan di tengah ketegangan dengan AS. (Foto: iStockphoto/Suriyapong Thongsawang)
Jakarta, CNN Indonesia --

China baru saja meluncurkan kapal tanpa awak bernama Zhu Hai Yun pada Rabu (21/5) yang mampu membawa lusinan drone dan kapal kecil. Kapal itu memiliki panjang 88 meter dan lebar 14 meter.

Melansir NDTV, kapal Zhu Hai Yun berjalan dengan kendali otomatis yang bisa dioperasikan dengan remote control. China sendiri mengklaim kapal itu bertujuan untuk observasi laut dan riset.

Dalam melakukan risetnya, kapal ini dibekali sistem yang disebut The Intelligent Mobile Ocean Stereo Observing System (IMOSOS) garapan Laboratorion Southern Marine Science and Engineering Sun Yat-sen University.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal kecepatan, Zhu Hai Yun sanggup mengarungi lautan di kecepatan 18 knot. Ia juga bisa membawa lusinan drone atau wahana laut lain yang tanpa awak semisal kapal selam kecil.

Dalam video yang dimuat South China Morning Post, kapal Zhu Hai Yun ini memiliki warna merah pada bagian bawah, dengan dominasi warna biru gelap pada bagian lambungnya.

"Kapal tanpa awal dan pintar ini adalah spesies baru yang indah yang akan membawa revolusi dalam hal observasi lautan," kata Professor Dake Chen dari Chinese Academy of Science's School of Oceanography.

Kapal Zhu Hai Yun dibuat di Huangpu Wenchong Shipping Co sejak Juli. Selain untuk tujuan observasi, Zhu Hai Yun disinyalir juga punya kemampuan militer.

Di sisi lain, China saat ini sedang bersitegang dengan Amerika Serikat (AS) soal Taiwan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menegaskan, pihaknya siap untuk terus membela kepentingan nasional China di Taiwan.

"Tidak ada satu orang pun yang boleh meremehkan tekad kuat, kemauan teguh, dan kemampuan kuat rakyat China untuk membela kedaulatan dan integritas teritorial nasional," katanya.

"Jika membahas isu terkait kedaulatan dan integritas teritorial, China tak memiliki ruang untuk kompromi dan konsesi," Wenbin menambahkan.

Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden bersumpah negaranya akan turun tangan jika China nekat menginvasi Taiwan.

(lth/arh/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER