Pisonia Grandis, Tanaman 'Psikopat' Pembunuh Burung Tanpa Alasan Jelas

CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2022 12:45 WIB
Tanaman Pisonia Grandis bisa menjerat burung tanpa alasan evolusi yang jelas. (Detikcom/Arbi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah tumbuhan diketahui memiliki sistem pertahanan dari ancaman makhluk lain. Namun, tanaman Pisonia Grandis alias Wijayakusuma bisa menjerat burung hingga menyebabkan kematian tanpa alasan jelas. Seperti psikopat.

Dikutip dari Science Alert, satu genus pohon di perairan tropis Samudra Hindia dan Pasifik menggunakan metode yang bisa membunuh banyak burung saat mendarat di cabang-cabangnya. Caranya, membebani mereka dan mencegahnya terbang.

Masalahnya, belum diketahui alasan yang jelas atas 'pembantaian' ini. Seorang ahli ekologi pun menilai fenomena Pisonia Grandis ini sebagai salah satu dari "keanehan evolusi yang mengerikan".

Pisonia saat dewasa bisa mencapai ketinggian 20-25 meter. Karena habitatnya di pantai atau batu karang, pohon ini biasa menjadi tempat favorit untuk bertengger dan bersarangnya burung-burung laut.

Tanaman ini berbunga majemuk dengan tangkai bunganya menyembul keluar. Dalam satu tangkai biasanya terdapat sekitar 10 malai atau untaian bunga. Tiap malai tumbuh sampai 20 kuntum bunga, dan dalam satu tangkai bisa terdapat ratusan bunga.

Ketika bunga mulai mekar, diameternya hanya 2 sampai 4 milimeter dengan panjang 5 sampai 6 milimeter, berbentuk terompet dengan kelopak hijau dan mahkota berwarna putih.

Banyak spesies pohon menghasilkan biji panjang yang dilapisi lendir tebal dan kait kecil, digunakan sebagai perekat pada semua hal yang menempel pada mereka, termasuk serangga dan banyak burung laut.

Hal yang membedakan Pisonia dari pohon lain yang menggunakan lem atau duri untuk menjerat lawan, benih ini dapat menumpuk lawan dengan cepat terutama jika seekor burung berlabuh atau mendarat di antara polong di tanah, membebani individu yang lebih kecil dan membuatnya mustahil untuk terbang.

Jika burung tidak diambil oleh pemulung atau pemangsa yang lewat, sebagian besar burung mati dan membusuk di kaki pohon.

Kolumnis sains Jason Bittel, dalam kolomnya di The Washington Post, mengatakan beberapa burung yang jadi korban kadang terlihat masih tertancap di dahan pohon hingga membuatnya "seperti hiasan pohon Natal yang mengerikan".

Alan Burger, ornitologis dari Universitas Victoria, Kanada, yang telah mendengar reputasi pohon Pisonia Grandis sejak 1990-an, pergi ke Pulau Cousin di Seychelles, negara kepulauan di Samudera Hindia yang masuk Afrika Timur, untuk melihat lebih dekat populasi tanaman ini dan koloni burung laut.

Burger bertanya-tanya apakah mungkin ada motif evolusioner dari pohon Pisonia untuk mempertahankan hidupnya dari penggangu di sekitarnya, atau apakah pohon itu hanya salah mendeteksi lawan.

Mekanisme tanaman penjerat burung di halaman selanjutnya...

Tak Juga Menemukan Manfaat


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :