Ahli Temukan Bakteri Terbesar di Bumi, Berapa Ukurannya?

CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2022 11:46 WIB
Bakteri bernama Thiomargarita magnifica ditemukan di Karibia. Bakteri ini diketahui merupakan yang terbesar di dunia.
Ilustrasi bakteri. Para peneliti menemukan bakteri terbesar di dunia bernama Thiomargarita magnifica di Karibia. Foto: CNN
Jakarta, CNN Indonesia --

Ilmuwan telah menemukan bakteri raksasa yang bisa dilihat dengan mata telanjang atau tanpa bantuan mikroskop. Bakteri bernama latin Thiomargarita magnifica (T.Magnifica) ˆitu ditemukan di rawa bakau di Karibia.

Dilansir Science Alert, sejauh ini T. magnifica menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan. Ukurannya 5.000 kali lebih besar dari kebanyakan bakteri, dan 50 kali lebih besar dari semua bakteri raksasa lainnya yang pernah diketahui.

Nama Magnifica diambil merujuk pada kata Latin yang berarti 'besar' dan kata Prancis 'magnifique'. T. magnifica memiliki panjang satu sentimeter ditemukan di salah satu pulau hijau subur Guadeloupe pada tahun 2009.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena ukurannya yang besar, para peneliti mengira itu mungkin spesies eukariotik. T. magnifica ditemukan oleh Profesor Biologi Kelautan, Oliver Gros yang sedang mencari bakteri yang menggunakan belerang untuk menghasilkan energi.

Dia melihat sesuatu yang sangat aneh ketika dia memasukkan sampel air rawanya ke dalam cawan. Benang tipis 'mirip bihun' yang terlihat dengan mata telanjang melayang di atas dedaunan dan tanah.

"Ketika saya melihat mereka, awalnya saya pikir itu hanya sesuatu yang aneh, beberapa filamen putih yang perlu dilekatkan pada sesuatu di sedimen seperti daun," ungkap Gros.

Para peneliti kemudian memeriksa T. magnifica menggunakan fluoresensi, sinar-X, mikroskop elektron, dan pengurutan genom. Para peneliti dapat memastikan bahwa spesies itu sebenarnya adalah bakteri sel tunggal raksasa.

Tidak seperti organisme multiseluler yang lebih besar, bakteri termasuk dalam kelompok organisme yang disebut prokariotik, yang secara tradisional dianggap sebagai "kantong enzim yang tidak terbagi" tanpa membran internal untuk dipisahkan atau materi genetik.

Namun T. magnifica  mematahkan anggapan itu dengan memiliki membran internal untuk menyimpan DNA dan ribosom.  "Karena memisahkan materi genetiknya dalam organel yang terikat membran, T. magnifica menantang konsep kita tentang sel bakteri," tulis para penulis penelitian yang terbit d Jurnal Science.

Karena T. magnifica memiliki lebih banyak membran internal untuk dimainkan, ia dapat mendistribusikan mesin protein yang membuat mata uang energi sel, ATP (adenosine triphosphate).

Bakteri lain tidak memiliki membran internal sehingga satu-satunya tempat untuk meletakkan mesin penghasil ATP (ATP sintase) adalah dalam selubung sel yang merangkum seluruh organisme. Karena sulit untuk mengangkut energi ini sangat jauh, pembatasan ini membatasi ukuran sebagian besar sel bakteri.

Keterbatasan lain pada kebanyakan bakteri adalah bahwa mereka harus mampu menggandakan volume sehingga mereka dapat membelah menjadi dua untuk bereproduksi. Tapi, T. magnifica hanya melepaskan sebagian kecil dari dirinya sendiri untuk membuat sel anak.

T. magnifica juga memiliki genom yang jauh lebih besar daripada bakteri lain, yakni 11.788 gen dibandingkan dengan 3.935 gen untuk rata-rata prokariota.

Analisis genetik mengungkapkan satu set gen untuk oksidasi belerang dan fiksasi karbon, yang menunjukkan bahwa T. magnifica bergantung pada kemoautotrofi, memanen energi melalui oksidasi bahan kimia.

Dari penemuan itu, penulis menyimpulkan jika memungkinkan ada bakteri raksasa lain di luar sana yang bersembunyi di depan mata. 

[Gambas:Video CNN]

(ttf/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER