Usus manusia bukan hanya menjadi jalur lalu lintas makanan dan minuman yang dikonsumsi, namun ternyata menjadi tempat gerombolan bakteri berhubungan 'seks'.
Sebuah tim peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign dan University of California Riverside mempelajari pergerakan bakteri di usus manusia dan melihat gerombolan bakteri yang bergerak saling bertabrakan secara 'liar'.
Bakteri tidak memiliki alat kelamin seperti manusia atau hewan, tetapi secara teknis 'seks' dalam biologi mengacu pada proses apa pun yang menghasilkan pertukaran materi genetik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bertabrakan satu sama lain dan melakukan 'penyatuan sementara' dengan bakteri lain di usus, mikroba dapat mentransfer gennya ke mikroba lain, dan bahkan tidak harus dari spesies yang sama.
Untuk melakukan 'seks', Mikroba tersebut hanya perlu menjulurkan tabung yang disebut pilus, menempelkan dirinya ke sel lain, dan menembakkan satu paket DNA yang disebut elemen genetik.
Dilansir dari Science Alert, penelitian jenis kelamin bakteri telah dilakukan lebih dari 70 tahun yang lalu, ketika para ilmuwan menyadari transfer gen horizontal adalah cara mikroba berbagi gen resistensi untuk antibiotik tertentu, sehingga menghasilkan mikroba dengan resistensi antibiotik.
Dengan hadirnya penelitian terbaru ini, terungkap jelas seks pada bakteri tidak hanya terjadi ketika mikroba tersebut diserang, namun terjadi sepanjang waktu.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Cell Reports ini ditunjukkan bahwa hanya ada sedikit 'penghalang' dalam seks yang dilakukan antar spesies bakteri.
Meski demikian, penghalang tersebut tidak seperti pada mamalia, di mana suatu spesies hanya dapat bereproduksi dengan spesies lain dari jenisnya.
Bakteri tidak terlalu pilih-pilih tentang pasangannya, dan perut kita sangat berterima kasih atas pergaulan bebas mereka.
Pasalnya beberapa bahan makanan dapat dicerna dengan baik berkat dari aktivitas 'seks' yang dilakukan para bakteri ini.
(lnn/rhr)