Ahli Temukan Otak Gurita Mirip dengan Manusia

CNN Indonesia
Rabu, 29 Jun 2022 08:01 WIB
Ahli menemukan otak gurita punya kemampuan yang mirip manusia.
Otak gurita ternyata punya fungsi yang mirip dengan manusia. Foto: (Dok. Jakarta Aquarium)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otak gurita ternyata punya kemiripan dengan otak manusia. Hal itu diketahui lewat hasil riset Remo Sanges dari Scuola Internazionale Superiore di Studi Avanzati (SISSA) dan Graziano Fiorito dari Stazione Zooligca Anton Dohm, Naples.

Mengutip Science Daily, keduanya menemukan gurita dan manusia sama-sama memiliki transposon atau gen melompat (jumping genes)'. Sanges dan Fiorito menggunakan dua spesies gurita yakni Octopus Vulgaris dan Octopus Bimaculoides yang berasal dari California.

Sanges dan Fiorito mempublikasikan penelitiannya dengan judul "Identification of LINE retrotransposons and long non-coding RNAs expressed in the octopus brain" di jurnal BMC Biology.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikut bersama mereka antara lain, Giuseppe Petrosino, Giovanna Ponte, Massimiliano Volpe, Ilaria Zarrella, Federico Ansaloni, Concetta Langella, Giulia Di Cristina, Sara Finaurini, Monia T. Russo, Swaraj Basu, Francesco Musacchia, Filomena Ristoratore, Dinko Pavlinic, Vladimir Benes, Maria I. Ferrante, Caroline Albertin, Oleg Simakov, dan Stefano Gustincich.

Seperti dikutip dari Nature, 'gen melompat' sendiri merupakan sebutan untuk sekuens DNA yang bergerak dari satu lokasi di genom ke lokasi lainnya. Elemen tersebut pertama kali diidentifikasi pada 50 tahun lalu oleh ahli genetika, Barbara McClintock dari Spring Harbor Laboratory, New York.

Pada manusia, transposon ini ditemukan sekitar 45 persen. Dalam banyak kasus, ia tetap diam dan tak punya efek yang terlihat serta kehilangan kemampuannya.

Beberapa dari transposon ini tidak aktif karena mutasi akumulatif. Yang lainnya tak aktif karena mekanisme pertahanan sel.

Namun demikian, beberapa pecahan dari transposon ini bisa berguna untuk proses evolusi. Di antara transposon, ada yang disebut keluarga LINE (Long Interpersed Nuclear Elements). LINE ditemukan di genom manusia dan berpotensi aktif.

Banyak yang percaya transposon LINE ini berkaitan dengan kemampuan kognitif seperti belajar dan mengingat. Biasanya, mereka aktif di bagian otak bernama hippocampus.

Transposon LINE itu ternyata juga ditemukan di gurita yang jadi obyek ujicoba.

"Penemuan elemen keluarga LINE, aktif di dua dari spesies gurita sangat signifikan karena itu membantu ide bahwa elemen itu punya fungsi lebih dari sekadar melipat-ganda," kata Sanges yang juga Direktur Computational Genomics Laboratory SISSA seperti dikutip dari Scitechdaily.

Para ahli menemukan, LINE ternyata memainkan peran penting dalam aspek kognitif gurita. Meskipun, LINE di gurita kebanyakan tidak aktif.

"Saya benar-benar melompat dari kursi ketika melihat lewat mikroskop, ada sinyal yang sangat kuat dari elemen ini dalam lobus. vertikal, struktur dalam otak gurita yang menjadi tempat kemampuan belajar dan kognitif, seperti hippocampus di manusia," kata Giovanna Ponte.

"Otak dari gurita secara fungsi punya banyak kemiripan dengan karakter otak mamalia. Untuk alasan itu, elemen LINE yang telah teridentifikasi mewakili kandidat yang sangat menarik untuk meningkatkan pengetahuan kita soal evolusi kecerdasam" ujar Fiorito menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(ttf/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER