Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengumumkan perkembangan kunjungannya ke Jepang untuk industri otomotif dalam Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Mitsubishi Motors Okazaki Plant, Jepang, Agus mendapat kabar bahwa perusahaan menyatakan komitmennya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sekaligus ekspor.
Dalam keterangan resmi dikutip dari Antara, Selasa (26/6), Mitsubishi menargetkan kinerja ekspornya pada 2022 mencapai 72 ribu unit atau naik 30 ribu dibandingkan2021. Peningkatan ini akan memberikan sumbangsih surplus neraca perdagangan sebesar Rp7 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya, Mitsubishi akan meningkatkan pasar ekspor, sehingga memberikan sumbangsih nyata pada kinerja ekspor Indonesia," kata Agus.
Mitsubishi juga telah berkomitmen menambah negara tujuan ekspor dan memberikan izin kepada agen pemegang merek (APM) di Indonesia untuk menambah sembilan negara lagi. Saat ini, APM Mitsubishi di Indonesia sudah mengekspor mobil ke 30 negara.
"Mitsubishi juga menyatakan bahwa Australia akan menjadi salah satu negara yang masuk dalam list ekspor mereka," ucap Menperin Agus.
Sebelumnya, merek otomotif Toyota sudah mengekspor mobil Fortuner ke Australia dari Indonesia. Mobil yang disiapkan sudah mengantongi standar keselamatan di negara tujuan.
Untuk diketahui, Australia merupakan pasar yang sangat penting bagi Indonesia. Terlebih, Indonesia dan Australia sudah terikat perjanjian perdagangan bebasComperhensive Economic Partnership Agreement(IA-CEPA).
"Pasar Australia ini sangat besar, apalagi kita sudah punya kesepakatan dagang, sehingga sayang sekali bila tidak dimanfaatkan," ungkapnya.
Kunjungan Menperin ke Mitsubishi kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan pada Maret 2021, di antaranya terkait dengan rencana penambahan investasi sebesar Rp11,2 triliun hingga 2025.
Melalui penambahan investasi, Mitsubishi menargetkan peningkatan kapasitas produksi di Indonesia, dari 220 ribu unit menjadi 250 ribu unit kendaraan.
Rencananya, Mitsubishi akan memproduksi Xpander Hybrid dan dua model baru, yang salah satunya akan diproduksi pada 2023.
Kemenperin terus mendorong industri otomotif di Tanah Air agar dapat mempercepat program produksi kendaraan emisi karbon rendah dengan teknologi hybrid dan battery electric vehicle (BEV) atau electric vehicle (EV) jenis key car dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 mengenai Kendaraan Emisi Karbon Rendah, yang di antaranya mengatur teknologi kendaraan jenis hybrid dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
"Kami juga terus mendorong Mitsubishi agar dapat memproduksi kendaraan KBLBB di Indonesia dengan penggunaan ukuran baterai yang lebih kecil (key car)menggunakan baterai 20 kWH dan driving range170 kilometer," ucapnya.
(antara/mik)