Tesla Digugat Lagi Soal Rasialisme, Ucapan KKK Hingga Perbudakan

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2022 16:09 WIB
Ilustrasi. Tesla digugat 15 mantan karyawan kulit hitamnya di Pengadilan California pada pekan lalu. (AFP/HECTOR RETAMAL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tesla kembali menghadapi tuntutan diskriminasi rasial dari sekelompok mantan karyawan kulit hitamnya. Mereka menyebut Tesla tidak melakukan apapun untuk menghentikan tindakan rasis tersebut.

Menurut laporan Bloomberg, sebanyak 15 orang mantan karyawan kulit hitam Tesla mengajukan gugatan tersebut di Pengadilan California minggu lalu. Mereka mengklaim menjadi sasaran penghinaan rasial di tempat kerja mereka di pabrik Tesla di Fremont, California.

Para pekerja kulit hitam tersebut menuduh rekan kerja mereka sering menggunakan kata 'N-Word' dan istilah rasis serta diskriminatif seperti perbudakan untuk menggambarkan budaya kerja pabrik. N-Word memiliki konotasi negatif dalam konteks menghina atau mendiskreditkan orang Afrika-Amerika atau orang kulit hitam secara umum.

Selain itu, Tesla juga diduga meninggalkan tulisan rasis di tembok dinding kamar mandi, bangku, loker, dan tempat kerja yang berisi "KKK," N-Word, dan gambar swastika.

KKK atau Ku Klux Klan dikenal juga sebagai 'The Klan' adalah sebuah kelompok teroris supremasi kulit putih ekstrem di Amerika Serikat (AS) yang berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras terbaik.

Gugatan itu mengklaim manajemen ambil bagian dalam pelecehan karena 'mengabaikan keluhan dan laporan berulang' terkait masalah tersebut.

Seorang mantan pekerja, Jasmin Wilson, mengklaim dia dilecehkan secara seksual dan rasial oleh rekan kerja dan manajernya.

Manajernya diduga tidak melakukan apa pun untuk melaporkan diskriminasi dan malah menetapkan kebijakan yang menargetkan Wilson sebagai pembalasan atas keluhannya.

Pekerja lain, Nathaniel Aziel Gonsalves, mengklaim dia tiba-tiba dipecat kurang dari dua jam setelah berbicara dengan Musk soal tindakan diskriminasi rasial, padahal ia sudah sembilan tahun bekerja di Tesla. Pemecatan itu disebut sebagai pembalasan karena Gonsalves terus melaporkan diskriminasi rasial yang terjadi di perusahaan tersebut.

Beberapa pekerja lain mengklaim bahwa mereka ditolak promosi atas dasar ras, serta diberi pekerjaan yang paling menuntut secara fisik di Tesla. Atas persoalan itu, Tesla menyalahkan 'Perang Wilayah' akibat tumpang tindih investigasi bias terhadap pabriknya.

The Verge menjelaskan gugatan terbaru ini hanya salah satu dari sekian banyak laporan terhadap Tesla atas dugaan diskriminasi rasial dan bentuk pelecehan di tempat kerja. Tahun lalu, seorang mantan operator lift kulit hitam memenangkan kasusnya yang menuduh Tesla tidak berbuat cukup untuk mencegah diskriminasi rasial.

Perusahaan juga dilaporkan membayar US$1 juta kepada seorang karyawan yang mengklaim bahwa perusahaan tidak melakukan apa-apa setelah dia mendapatkan ucapan penghinaan oleh atasannya.

Pada Februari, Departemen Ketenagakerjaan dan Keadilan Perumahan (DFEH) California mengajukan gugatan terhadap Tesla yang mengklaim pabrik di Fremont telah membuat perbedaan pekerja di satu lingkungan secara rasial. Pekerja kulit hitam menjadi sasaran penghinaan rasial dan didiskriminasi

Produsen mobil listrik milik Elon Musk itu juga sedang diselidiki oleh Komisi Kesempatan Kerja Setara AS (EEOC).

Tesla telah membantah klaim diskriminasi dalam sebuah posting di blognya, dengan menyatakan perusahaan 'sangat menentang segala bentuk diskriminasi dan pelecehan'.

(fea/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK