CEO Tesla Elon Musk menyindir Presiden AS Donald Trump sambil memintanya berlibur dan "berlayar menuju Matahari tenggelam". Sindirian ini merupakan rangkaian perang wacana kedua pihak, baik secara daring atau pun luring.
"Saya tidak membenci mereka, tapi ini waktunya untuk Trump pensiun dan berlayar ke Matahari tenggelam," tulis Musk dalam akun Twitter-nya @elonmusk, Selasa (12/7).
Masih dalam cuitan yang sama, Musk juga meminta kader Partai Demokrat untuk menahan diri untuk tak menyerangnya. "Jangan sampai satu-satunya cara Trump bertahan adalah dengan kembali menjadi Presiden," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Trump menyindir Musk saat sedang berkampanye di Anchorage, Alaska pada Sabtu (9/7) waktu setempat. Trump saat itu berkampanye untuk kandidat anggota DPR Sarah Palin dan kandidat anggota Senat Kelly Tshibaka.
Pada kesempatan tersebut, Trump menyebut Musk sebagai "aktris omong kosong". Ia juga berkata Musk tidak akan mengakuisisi Twitter dan juga mencap Musk telah mengacaukan dirinya sendiri.
I don’t hate the man, but it’s time for Trump to hang up his hat & sail into the sunset.
— Elon Musk (@elonmusk) July 12, 2022
Dems should also call off the attack – don’t make it so that Trump’s only way to survive is to regain the Presidency.
"(Musk) mengatakan di lain kesempatan bahwa dia tak akan memberi suara untuk partai Republik. Saya katakan, saya tidak tahu itu. Musk mengatakan kepada saya dia memberikan suaranya untuk saya. Dia dalah aktris omong kosong lainnya. Tetapi dia tidak akan membeli Twitter," kata Trump sepert dilansir Reuters.
Selain itu, dalam kicauannya, Trump juga menyatakan Musk tidak akan merealisasikan proses akuisisi Twitter.
"Tidak mungkin Elon Musk akan membeli Twitter dengan harga yang konyol, terutama karena menyadari bahwa itu adalah perusahaan yang sebagian besar didasarkan pada BOTS atau akun spam," kicau Trump di akun platform Truth Social.
Terkait klaim mencoblos Trump pada Pilpres 2016 itu, Musk dalam cuitan lain membantahnya, "Tidak benar".
Musk pada Qatar Economic Forum bulan lalu mengaku belum memutuskan siapa yang akan dia dukung pada pemilihan presiden AS 2024. Namun demikian, pria kelahiran Afrika Selatan itu terang-terangan menjagokan Gubernur Florida Ron DeSantis di Pilpres 2024.
Musk juga menyebut DeSantis akan menang dengan mudah jika berhadapan dengan Biden sembari menyindir Trump. "Pada 2024, Trump akan berumur 82, terlalu tua untuk menjadi seorang pemimpin di manapun, apalagi AS," selorohnya.
Sebelum insiden saling serang ini, Musk sebenarnya sempat membela Trump dengan berjanji akan mengembalikan akun Twitter-nya yang diblokir jika tuntas mengakuisisi platform media sosial itu.
Ia, yang juga merupakan pendukung Partai Republik, menggaungkan kebebasan berpendapat tanpa batasan kebijakan moderasi konten seperti yang dilakukan Twitter saat ini.
(lth)