Mars dan Bumi Mungkin 'Bersaudara', di Bagian Mananya?
Mars dan Bumi memang tidak mirip. Namun, para ilmuwan mengatakan salah satu wilayah di Bumi, Islandia, kemungkinan memiliki kerak Bumi yang mirip dengan Mars pada 4,5 miliar tahun yang lalu, sebelum wilayah tersebut banyak berubah akibat pergerakan tektonik.
Dugaan tersebut muncul dari sebuah studi terbaru yang meneliti batuan Mars berusia 4,48 miliar tahun yang diberi nama Black Beauty. Menurut studi yang diterbitkan di Nature Communications ini, Black Beauty berasal dari salah satu wilayah paling tua di Mars.
"Meteorit ini mencatat tahap pertama evolusi Mars dan secara luas, semua planet terestrial, termasuk Bumi," kata Valerie Payré, peneliti pascadoktoral di Departemen Astronomi dan Ilmu Planet, seperti dikutip Science Daily.
"Karena Bumi kehilangan permukaan lamanya terutama karena lempeng tektonik, mengamati struktur seperti itu di medan yang sangat kuno di Mars adalah petunjuk ke permukaan Bumi kuno yang telah hilang sejak lama," imbuhnya.
Tim penelitian yang dipimpin oleh Anthony Lagain dari Curtin University di Australia, mencari lokasi asal meteorit Mars yang memiliki nama resmi NWA (Afrika Barat Laut) 7034, diambil dari lokasi penemuan meteorit di Bumi.
Meteorit ini secara kimiawi menunjukkan Mars memiliki aktivitas vulkanik seperti yang ditemukan di Bumi, terutama Islandia yang merupakan surga vulkanik.
Tim ini mempelajari sifat kimia dan fisik Black Beauty untuk menentukan dari mana asalnya. Hasilnya, para ilmuwan menyebut batuan ini berasal dari Terra Cimmeria-Sirenum, salah satu daerah paling kuno di Mars yang mungkin memiliki permukaan yang mirip dengan benua Bumi bak dua saudara.
Planet seperti Mars memiliki kawah di seluruh permukaannya, sehingga menemukan lokasi yang tepat adalah tantangan cukup sulit.
Dalam studi sebelumnya, tim Lagain mengembangkan algoritma deteksi kawah yang menggunakan gambar resolusi tinggi dari permukaan Mars untuk mengidentifikasi kawah tumbukan kecil yang berhasil menemukan sekitar 90 juta kawah berdiameter 50 meter.
Berkat studi tersebut, para ilmuwan mampu menemukan wilayah yang banyak melontarkan material ke angkasa, yakni kawah Karratha yang memiliki kawah yang lebih tua bernama Khujirt.
"Untuk pertama kalinya, kami mengetahui konteks geologis dari satu-satunya sampel Mars terpecah yang tersedia di Bumi," kata Lagain, seorang peneliti di School of Earth and Planetary Sciences di Curtin, seperti dikutip Science Alert.
"Penelitian ini membuka jalan untuk menemukan lokasi lontaran meteorit Mars lainnya, untuk menciptakan pandangan paling lengkap tentang sejarah geologi Planet Merah," tambahnya.
Lebih lanjut, Payré mempelajari sifat dan pembentukan kerak Mars untuk menentukan apakah Bumi dan Mars memiliki masa lalu yang sama yang mencakup kerak seperti benua dan lautan. Dia menggunakan pengamatan orbital untuk menyelidiki apakah jejak vulkanisme yang mirip dengan Islandia ada di Mars.
"Sampai hari ini, kompleksitas kerak Mars tidak dipahami, dan mengetahui tentang asal usul fragmen kuno yang menakjubkan ini dapat mengarahkan penjelajah masa depan dan misi spasial untuk menjelajahi wilayah Terra Sirenum-Cimmeria yang menyembunyikan fakta evolusi Mars, dan mungkin Bumi," katanya.
"Pekerjaan ini membuka jalan untuk menemukan lokasi lontaran meteorit Mars lainnya yang akan memberikan informasi paling lengkap tentang sejarah geologi Mars dan akan menjawab salah satu pertanyaan paling menarik: mengapa Mars, yang sekarang kering dan dingin, berevolusi begitu berbeda dari sebelumnya. Bumi, planet yang berkembang untuk kehidupan?" tandasnya.
(lth)