Mengunduh aplikasi lewat saluran resmi seperti Google Play Store ternyata tak menjamin keamanannya. Beberapa aplikasi berpotensi mengancam privasi pengguna lewat sejumlah izin terhadap perangkat di ponsel mereka.
Biasanya saat memasang (install) sebuah aplikasi, aplikasi tersebut akan meminta sejumlah izin akses ke beberapa perangkat seperti kamera, mikrofon, dan GPS. Pengguna pun terkadang sukarela memberikan akses tersebut lantaran merasa aplikasi yang dipasangnya sudah aman.
Google sendiri selaku pengembang Android telah bekerja keras menyaring aplikasi yang berbahaya dan mengancam privasi penggunanya. Namun demikian, setiap pengguna tetap diminta waspada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Make Use Of, berikut lima tips yang bisa diterapkan pengguna agar tidak sembarangan memasang aplikasi.
1. Hindari Memasang Aplikasi dari Sumber Tak Resmi
Google Play Store sejatinya bukan satu-satunya saluran untuk mendapatkan aplikasi Android. Ada saluran lain di internet yang bisa menjadi alternatif bagi pengguna.
Sayangnya, memasang aplikasi dari pihak ketiga berisiko membahayakan privasi. Apalagi jika aplikasi tersebut didapat dari sumber yang tidak diketahui.
Google Play Store sendiri memiliki mekanisme Google Play Protect. Fitur itu berguna untuk memindai aplikasi di Play Store dan yang berasal dari sumber yang tidak diketahui.
Mengutip situs resmi Google, pengguna bisa memakainya dengan cara mengklik Menu lalu Play Protect pada aplikasi Google Play Store masing-masing. Kemudian, cek status aplikasi yang baru saja dipindai (Recently Scanned Apps) kemudian nyalakan fitur deteksi aplikasi berbahaya (Improve Harmful Apps Detection).
2. Hindari Aplikasi dari Pihak Ketiga
Selain Google Play Store, toko aplikasi lain yang juga menjajakan aplikasi Android adalah F-Droid. Toko itu berbasis komunitas dan berasal dari beragam kontributor.
F-droid tidak dapat menggunakan hak milik dari Play Services, analitik, atau perpustakaan iklan. Mereka memiliki kebijakan spesifik sendiri dan pengujian aplikasi yang ketat.
APK Mirror pun mirip dengan F-droid yakni dijalankan dengan basis komunitas. Bedanya, APK Mirror bukanlah toko aplikasi.
APK Mirror mengkurasi hanya aplikasi yang berkualitas tinggi. Hanya saja, aplikasi tersebut tidak ada di Google Play Store karena batasan geografis.
Selain itu, APK Mirror juga menyediakan versi lebih lawas dari aplikasi yang populer beserta perubahan lognya. Ia juga menyediakan pembaruan instan untuk aplikasi yang sudah lelet.
APK Mirror dilengkapi kebijakan yang ketat dan model keamanan untuk aplikasi yang ada.