Tim peneliti dari China University of Geosciences mengungkapkan jejak kaki dinosaurus di halaman restoran di barat daya, China.
Jejak kaki dinosaurus itu awalnya ditemukan seorang pengunjung. Setelah tim ilmuwan meneliti, ternyata jejak tersebut berusia 100 juta tahun.
Tim peneliti kemudian mengkonfirmasi penemuan itu pada hari Sabtu (16/7) menggunakan pemindai 3D.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lida Xing, ahli paleontologi dan profesor di China University of Geosciences mengatakan beberapa lubangdi restoran Leshan, provinsi Sichuan itu berisi jejak kaki sauropoda, sejenis dinosaurus yang hidup pada awal periode Cretaceous.
Sauropoda dikenal memiliki leher dan ekor yang panjang, dan salah satu hewan terbesar di Bumi. Spesies itu bisa tumbuh sepanjang tiga bus sekolah, dan memiliki bobot badan yang berat sehingga tanah bisa berguncang saat mereka melintas.
Xing mengatakan dua sauropoda yang meninggalkan jejak diprediksi berukuran panjang badan sekitar delapan meter, dikutip USA Today.
Meskipun banyak fosil dinosaurus telah ditemukan di Sichuan, namun fosil dari periode Cretaceous (periode kapur) terbilang sedikit ditemukan.
Xing mengatakan Periode Kapur adalah periode di saat beragam spesies dinosaurus benar-benar berkembang.
"Penemuan ini sebenarnya seperti teka-teki, menambahkan sepotong bukti periode Kapur Sichuan dan keragaman dinosaurus," ujar Xing.
Di samping itu dia menilai perkembangan pesat di China dalam beberapa dekade terakhir telah membuat paleontologi atau studi kehidupan kuno melalui catatan fosil lebih sulit dilakukan.
"Jarang ditemukan fosil di kota, karena semuanya tertutup bangunan," katanya.
Xing mengatakan saat ini timnya bergegas "mengamankan" situs-situs penemuan potensial karena khawatir dapat dihancurkan tangan manusia.
Sebelum menjadi restoran, lokasi ini digunakan sebagai peternakan ayam. Sementara posisi jejak kaki dinosaurus terkubur oleh lapisan tanah dan pasir.
Sejak restoran dibangun satu tahun lalu, pemiliknya tidak menyentuh bagian beberapa titik tanah dan batu-batu dengan untuk menjaga keaslian.
"Sehingga dibiarkan tidak tersentuh alih-alih meratakannya dengan semen. Akibatnya, jejak kaki ini terlindungi dengan baik. Ketika kami pergi ke sana, kami menemukan bahwa jejak kaki itu sangat dalam dan cukup jelas, tetapi tidak ada yang memikirkan (kemungkinan)," kata Xing.
Kini, pemilik restoran telah membuat pembatas situs tersebut untuk mencegah orang-orang tidak bertanggung jawab.
"Jika 10 tahun yang lalu tidak ada yang akan mengirimi saya foto yang diduga dinosaurus (fosil atau jejak kaki), tapi sekarang, saya mendapatkan beberapa dari warga, dan saya mengkonfirmasi beberapa jejak kaki dinosaurus setiap tahun," tuturnya dikutip CNN.
(can/mik)