Google dan Amazon Bolehkan Video Pengguna Dilihat Polisi Jika Darurat

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2022 20:30 WIB
Google dan Amazon mengizinkan polisi melihat video pengguna tanpa surat jaminan.
Ilustrasi Google. Google dan Amazon mempersilakan polisi memeriksa data pengguna jika dalam keadaan darurat. Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Google dan Amazon dikabarkan membiarkan polisi memeriksa data pelanggan mereka meskipun tanpa izin. Itu bisa berlaku jika polisi mengklaim ada keadaan darurat.

Melansir The Verge, Amazon, yang juga merupakan perusahaan penjual bel pintar dan sistem keamanan lewat nama Ring, akan benar-benar memberikan polisi akses kepada cuplikan video milik pelanggan jika keadaannya darurat. Google pun punya kebijakan yang mirip jika berdasarkan kepada kebijakan privasi mereka.

Di Amerika Serikat (AS), kebijakan permintaan informasi milik Amazon dan Google mengatakan, pihak berwenang harus melampirkan surat izin atau permintaan dari pengadilan sebelum kedua perusahaan itu memberikan datanya. Namun hal itu ternyata tak berlaku jika penegak hukum mengirim permintaan darurat terhadap data tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal berbeda ternyata diterapkan Apple, Arlo, Anker, dan Wyze. Keempat perusahaan tersebut tetap tidak akan memberikan data mereka jika pihak berwenang tidak memiliki izin.

"Tahun ini, Ring telah menyediakan video hanya 11 kali untuk penegak hukum, merespon permintaan darurat," kata Wakil Presiden Amazon untuk Kebijakan Publik, Brian Huseman seperti dilansir CNET.

"Dalam setiap permintaan, Ring membuat determinasi yang bagus bahwa ada bahaya yang mendesak atau cedera fisik serius kepada orang yang membutuhkan informasi tersebut tanpa harus tertunda," katanya lagi.

Kebijakan Amazon itu menuai kritik dari Jason Kelley dan Matthew Guariglia, analis dari Electronic Frontier Foundation (EFF). Keduanya menilai, izin tersebut rawan disalahgunakan oleh polisi.

"Tidak ada proses untuk hakim atau pemilik perangkat untuk mementukan apakah benar ada keadaan darurat. Itu bisa saja dengan mudah disalahgunakan polisi. Akan selalu ada keinginan polisi untuk menggunakannya di situasi yang sebetulnya tidak penting," tulis keduanya dalam sebuah artikel.

Menanggapi kritik ini, Ring lewat juru bicaranya mengaku punya cara untuk membedakan permintaan untuk penegakan hukum terhadap cuplikan video sebagai bagian dari investigasi, disebut dengan Requests for Assistance, dan permintaan darurat yang mungkin sangat sensitif berdasarkan waktu.

"Permintaan penegakan hukum, termasuk permintaan darurat, ditujukan kepada Ring sebagai perusahaan. Itu dilakukan dengan cara yang sama jika subpoena ditujukan untuk Ring," kata juru bicara tersebut.

Lebih lanjut, Ring juga mengatakan semua permintaan dari penegak hukum, termasuk permintaan darurat, dilihat lebih dahulu oleh anggota tim legal Ring. Untuk keadaan darurat, Ring meminta kepada petugas polisi mengisi dua lembar formulir, berisikan detail situasi darurat yang dimaksud.

Data-data yang harus diisi antara lain siapa yang sedang dalam bahaya, informasi yang diyakini dimiliki Ring, dan bagaimana informasi tersebut bisa membantu di tengah keadaan darurat tersebut.

"Kami juga membutuhkan para petugas untuk menjelaskan mengapa tidak ada cukup waktu untuk mendapatkan izin pencarian yang valid dan legal. Kami menolak permintaan darurat ketika kami percaya bahwa penegakan hukum bisa dengan lembut didapatkan," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER