Instagram Akan Makin 'TikTok', Fokus Video dan Feed dari Akun Asing

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jul 2022 16:00 WIB
Meta akan terus membuat Instagram mengutamakan konten video dan menyajikan feed dari orang yang tidak diikuti. Foto: Dok. Instagram
Jakarta, CNN Indonesia --

Instagram dan Facebook akan menampilkan lebih banyak konten Reels dari akun yang tak di-follow di akhir 2023. Selain itu, media sosial di bawah Meta itu akan lebih fokus pada video.

Perubahan besar pada dua platform ini disebut demi melawan dominasi TikTok yang menyajikan konten video berbasis kecerdasan buatan (AI).

TikTok sendiri merekomendasikan konten video yang disesuaikan dengan preferensi pengguna tanpa terbatas pada akun yang difollow. Model rekomendasi ini lantas membuat TikTok menjadi salah satu media sosial yang paling banyak digunakan saat ini.

"Al menemukan konten tambahan yang menurut orang menarik, yang meningkatkan keterlibatan dan kualitas feeds kami," ujar Bos Meta Mark Zuckerberg dalam laporan kuartal kedua 2022 Meta pada Rabu (27/7), seperti dikutip The Verge.

Zuckerberg juga menyebut penggunaan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas tidak hanya pada konten video, tetapi juga pada konten seperti foto dan tautan.

"Saya pikir apa yang kami lakukan akan sangat unik," katanya, mengacu pada fokus tunggal TikTok pada video pendek, "Saya tidak berpikir orang mau dibatasi pada satu format."

Sebelumnya, Instagram juga mengumumkan konten dengan durasi di bawah 15 menit akan diunggah sebagai Instagram Reels, format yang mirip dengan konten TikTok.

Sederet perubahan yang terjadi pada Instagram ini memicu banyak kritikan dari pengguna, di antaranya selebritas Kim Kardashian dan Kylie Jenner, dua perempuan dengan pengikut terbanyak di Instagram.

Keduanya mengeluhkan Instagram yang dinilai semakin mirip TikTok: suka mengutamakan video dan memunculkan konten dari orang yang tidak diikuti. "Jadikan Instagram kembali Instagram," kicau dua saudari seibu beda bapak itu. 

Selain itu, beberapa kreator meme bahkan melakukan protes langsung selama akhir pekan di Markas Besar Meta di New York.

Menanggapi kritikan tersebut, Bos Instagram Adam Mosseri menyebut pihaknya tengah melakukan eksperimen dengan melakukan beberapa perubahan di platformnya.

"Kami sedang bereksperimen dengan sejumlah perubahan berbeda pada aplikasi, jadi kami mendengar banyak kekhawatiran dari Anda semua," kata Mosseri.

Pihaknya mengaku akan tetap mendukung konten berbentuk foto, karena itu adalah salah satu ciri khas Instagram. Meski demikian, Mosseri meyakini Instagram akan lebih condong kepada konten berbentuk video.

"Perlu saya katakan, sejujurnya: Saya yakin bahwa Instagram akan semakin condong ke video dari waktu ke waktu. Kami melihat ini bahkan jika kami tidak mengubah apa pun. Kami melihat ini bahkan jika Anda hanya melihat umpan kronologis," tuturnya.

Dilansir TechCrunch, klaim tersebut agak meragukan karena pengguna akan mengunggah lebih banyak pengguna jika platformnya menawarkan insentif atau keuntungan lebih besar dari konten semacam itu.

Lebih lanjut, terkait keinginan pengguna untuk melihat lebih banyak konten dari teman yang di-follow, Mosseri menyebut konten tersebut sudah diakomodir oleh Stories dan DM.

"Satu hal yang sering saya dengar adalah orang-orang meminta untuk melihat lebih banyak konten teman di Feeds. Saya ingin ada lebih banyak konten teman di feed, tetapi semua pertumbuhan foto dan video dari teman-teman ada di Stories dan di DM," katanya dalam sebuah cuitan, Rabu (27/7).

(lom/lth)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK