Bandung Diminta Waspadai Kemarau Basah, Apa itu?

CNN Indonesia
Senin, 01 Agu 2022 20:00 WIB
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Ilustrasi. Bandung akan mengalami musim kemarau basah. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengungkap pada awal Juli 2022, Kota Bandung memasuki musim kemarau basah yang berpotensi bencana.

Wilayah Bandung saat ini masih sering diguyur hujan dan juga panas di siang hari. Kenapa ini bisa terjadi?

"Hal ini karena musim kemarau tahun ini bersifat basah, atau kemarau dengan curah hujan 40 persen-100 persen di atas normalnya," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BMKG pun mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan disertai angin, banjir genangan, dan angin kencang.

Bencana hidrometeorologi sendiri diakibatkan adanya parameter-parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin. Misalnya banjir, badai, angin kencang, dan tanah longsor.

Guna menghadapi cuaca ekstrem, warga diminta untuk selalu memantau informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini pada aplikasi dan kanal media sosial BMKG sebelum melakukan aktivitas.

Jika terjadi hujan lebat dan angin kencang, agar menghindari aktivitas luar ruang dan berteduh di bawah pohon, serta menjauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang mudah tersambar petir.

Selain itu, diimbau untuk berlindung pada bangunan gedung saat terjadi hujan lebat disertai kilat dan petir. Hal penting lainnya adalah memeriksa kendaraan sebelum beraktivitas, untuk memastikan kondisinya aman digunakan.

Selain risiko hujan lebat, angin kencang dan petir, hujan dengan durasi yang panjang dapat menimbulkan potensi bencana banjir dan tanah longsor.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, masyarakat diminta memasukkan surat-surat berharga dalam bentuk dokumen digital atau softcopy serta mencatat nomor darurat dan menginformasikan kepada seluruh keluarga.

"Perlu dipersiapkan juga barang bawaan jika harus melakukan evakuasi. Segera amankan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi, matikan jaringan listrik, dan siapkan tas siaga bencana," ujar Rahayu.

Seperti diketahui, pada Jumat (29/7), terjadi hujan kategori sedang-lebat yang disertai dengan angin dan petir di wilayah Bandung selatan, perbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan bergerak ke arah barat menuju Kabupaten Bandung Barat.

Hujan sudah berlangsung kurang lebih selama 40 menit. Penyebab utama terjadinya hujan ini adalah labilitas atmosfer. Atmosfer yang tidak stabil menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan Cb secara lokal.

Data Lifted Index menunjukan angka -2 hingga -4 di wilayah sekitar Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa atmosfer sekitar Kota Bandung pada saat siang tidak stabil, dan berpotensi untuk terjadi pertumbuhan awan konvektif seperti awan Cb.

Selain itu, data K index juga menunjukkan nilai antara 33 hingga 35. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi atmosfer di sekitar Kota Bandung juga dalam kondisi yang lembap dan berpotensi untuk tumbuhnya awan konvektif.

(hyg/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER