Dampak Judi Online: Pelanggaran Privasi dan Ancam Rumah Tangga

CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2022 06:09 WIB
Judi online menjadi salah satu hal yang ikut dibahas dalam kontroversi soal PSE Kominfo. Apa dampaknya?
Judi online memiliki beragam dampak mulai dari finansial hingga psikologis. Foto: StockSnap/Piotr Lohunko
Jakarta, CNN Indonesia --

Sederet aplikasi judi online masih banyak beroperasi di jagat maya. Namun ada bahaya yang mengintai pengguna, apabila masih mengakses situs tersebut.

Judi online ikut terseret dalam kontroversi soal Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pasalnya, warga net menilai Kominfo membiarkan situs judi online bisa diakses, saat mereka justru memblokir platform seperti PayPal, Yahoo, dan Dota.

Pemblokiran platform-platform itu lantaran mereka belum mendaftar PSE Kominfo. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Senin (1/8) ajakan untuk bermain di situs judi online masih marak disuguhkan lewat akun Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antaranya akun bernama Jiwa Bola O. Akun tersebut menawarkan untuk bermain judi online, di dalamnya berisi berbagai jenis permainan mulai dari judi bola hingga permainan lainnya.

Istilah 'depo' digunakan dalam judi online yang merupakan kepanjangan dari deposito. Pihaknya menawarkan deposito terendah hanya Rp25 ribu, yang bisa dikirim lewat transfer bank maupun pulsa.

"SELAMAT DATANG DI WEBSITE AMAN & TERPERCAYA SITUS JIWABOLA" Min Depo Idr 25.000 Terima Deposit Melalui Aplikasi E-Money dan Pulsa.

Ada pula akun @Marinaa_1409 yang juga menawarkan permainan judi online dengan modal yang terbilang murah.

Dengan mencari kata kunci di mesin pencari Google pun, situs judi online mudah didapat. CNNIndonesia.com mencoba mencari, dan menemukan beberapa situs yang mudah diakses tanpa pemblokiran Kemenkominfo.

Namun sayangnya, ada ancaman apabila mengakses permainan judi online itu dari sisi pengguna. Berikut ancamanya:

Kecanduan

Perbedaan judi online dengan judi konvensional salah satunya terletak pada uang yang digunakan. Di judi online, pelaku biasanya menggunakan uang elektronik (token, chip) sebagai alat transaksi.

Dalam jurnal berjudul, The Social Impact of Internet Gambling dari Nottingham Trent University, penggunaan uang elektronik itu ternyata berpengaruh kepada psikologis pelaku. Dalam psikologi dampak itu disebut penangguhan penghakiman (suspension of judgement) yang merujuk kepada karakter struktural yang secara temporer mendisrupsi sistem finansial pelaku judi yang kemudian menstimuasi mereka untuk terus berjudi.

Token dan chip biasanya dijudikan kembali tanpa ragu karena secara nilai psikologis kurang berharga daripada uang konvensional. Ada bukti nyata yang menyiratkan, seseorang akan lebih sering berjudi menggunakan uang elektronik daripada menggunakan uang biasa.

Pelacakan Data Pribadi

Ancaman lain yang bisa jadi paling mengkhawatirkan adalah pelacakan data pribadi. Biasanya, data dari para pelaku judi online akan disimpan situs penyedia untuk keperluan komersial.

Data-data tersebut akan diolah penyedia judi online untuk keperluan penyesuaian dengan pelaku judi tertentu. Nantinya, penyedia judi online bisa menyesuaikan dan mengajukan penawaran yang sesuai dengan pelaku.

Hal itu dimungkinkan karena penyedia judi online sudah mendapat data mengenai kebiasaan, nama, alamat, bahkan berapa lama pelaku biasa bermain.

Dampak ke Rumah Tangga

Judi online juga bisa berdampak ke kehidupan rumah tangga. Melansir The Conversation, istri para pelaku judi bisa mendeteksi masalah kecanduan pasangannya. Namun mereka lebih kerepotan menghadapi isu soal hubungan.

Orangtua dan anak-anak dari para pelaku judi pun dilaporkan tidak lagi bisa memercayai pelaku tersebut. Mereka tak lagi bisa meninggalkan uang sembarangan dan pelaku biasanya berubah menjadi orang dengan perangai berbeda. 

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER