Penyuplai Chip ke Apple: Perang Buat China-Taiwan Sama-sama Buntung
Direktur Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), Mark Liu angkat bicara mengenai ketegangan Taiwan-China yang meningkat belakangan ini. Menurutnya, operasional TSMC akan lumpuh jika China benar-benar menginvasi Taiwan.
"Tidak ada yang bisa mengontrol TSMC dengan paksaan. Jika Anda membawa pasukan militer atau invasi, Anda akan mendapati pabrik TSMC tidak beroperasi," ujar Liu seperti dikutip dari CNBC.
"Sebab, fasilitas pabrik ini sangat canggih dan bergantung kepada hubungan nyata dengan dunia luar, dengan Eropa, dengan Jepang, dengan Amerika Serikat. Dari materi hingga kimiawi, sampai suku cadang dan perangkat lunak mesin dan diagnosa," katanya menambahkan.
Untuk diketahui, TSMC merupakan manufaktur chip yang disegani di dunia teknologi. Maklum, TSMC menyuplai chip untuk perusahaan seperti Apple dan Qualcomm.
Salah satu produk Apple yang chipnya disuplai TSMC adalah chip A-series dan M-Series. Selain itu, TSMC menguasai lebih daripada 50 persen pasar semikonduktor dunia.
Di sisi lain, tensi antara China dan Taiwan meningkat setelah kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan, Selasa (2/8) waktu setempat.
Setelah Pelosi tiba, 21 jet tempur China menerobos zona identifikasi udara (ADIZ) Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa 21 armada itu terdiri dari 10 jet tempur Shenyang J-16, delapan jet Shenyang J-11, satu pesawat KJ-500, satu pesawat tempur elektronik Shaanxi Y-9, dan satu pesawat intelijen elektronik Shaanxi Y-8.
Tak hanya itu, Pemerintah China menyetop sementara ekspor pasir alam ke Taiwan buntut dari kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. China juga mengharamkan impor jeruk, kerang, dan ikan beku makarel, termasuk gula, biskuit, hingga roti dari Taiwan.
Pemerintah China berdalih larangan impor dari Taiwan tersebut karena terdeteksi hama dalam pengiriman buah dan dalam rangka pembatasan penyebaran covid-19.
"Perang tidak akan menghasilkan pemenang. Semuanya akan kalah," kata Liu.
Sementara itu melansir Reuters, Pelosi dikabarkan segera bertemu Liu sebagai rangkaian kunjungannya ke Taiwan. Keduanya disebut akan mendiskusikan implementasi dari Chips and Science Act, yang akan ditandangani Presiden AS, Joe Biden.
Chips and Science Act merupakan payung hukum untuk pemerintah AS berinvestasi mengembangkan semikonduktor lokal. Hal itu dilakukan demi meningkatkan kemampuan AS berkompetisi dengan China dan rival asing lainnya.
Pertemuan tersebut dijadwalkan teradi pada Rabu (3/7) waktu Taiwan.
(lth/lth)