Penerapan spesifikasi standar gas buang Euro 4 pada kendaraan bermesin diesel di Indonesia membuat banyak konsumen lebih aktif bertanya. Konsumen dikatakan lebih kritis, ingin lebih tahu soal cara pakai dan penyesuaian penggunaan bahan bakar.
Hal tersebut diungkap Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), salah satu produsen kendaraan komersial seperti truk dan bus di Tanah Air yang fokus pada mesin diesel.
"Tapi concern mereka iya. Selalu mereka bertanya kalau [cara] pakai ini [bahan bakarnya] bagaimana," kata Duljatmono di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, Rabu (17/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peralihan batas emisi kendaraan diesel di Indonesia dari Euro 2 menuju Euro 4 berlaku mulai 12 April 2022. Penerapan ini berjalan lambat karena sempat ditunda setahun akibat pandemi.
Dasar regulasi Euro 4 adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017. Dalam aturan ini menetapkan ambang batas emisi kendaraan kira-kira sama seperti Euro 4 yang ditetapkan di Eropa.
Anjuran penggunaan bahan bakar diesel agar sesuai standar Euro 4 yakni penggunaan jenis yang memiliki kandungan sulfur di bawah 300 ppm atau setara Pertamina Dex dari produk Pertamina.
Duljatmono bilang kini pihak dealer Mitsubishi Fuso rutin memberi edukasi kepada para konsumen terkait Euro 4, terutama untuk anjuran bahan bakar.
Kata dia penyesuaian bahan bakar penting karena berkaitan dengan usia pakai komponen mesin kendaraan. Tidak menggunakan bahan bakar yang sesuai dapat menyebabkan performa kendaraan turun.
Fuso juga kini dikatakan sudah memberikan program khusus aftersales terhadap komponen kendaraan yang rentan rusak akibat penggunaan bakar bakar diesel tidak sesuai.
Hal itu dilakukan, kata Duljatmono, karena perusahaan memahami bahan bakar diesel untuk Euro 4 tidak rata tersedia di Indonesia. Seperti dipahami bersama Pertamina Dex kerap langka di berbagai daerah.
"Makanya dari kami support aftersales. Jadi kalau ada kenapa, biar segera cepat juga ditangani," ujar dia.
Lihat Juga : |
Kendati begitu, ia mengatakan saat ini belum ada satupun konsumen mobil komersial Fuso Euro 4 yang melaporkan keluhan ke dealer resmi.
Saat ini penyebaran pasar truk Fuso untuk kelas Light Duty Truck (LDT) dan Medium Duty Truck (MDT) mayoritas berada di Pulau Jawa.
Sedangkan komposisi pasar secara nasional, LDT Fuso memberi kontribusi sebesar 55 persen, MDT 23 persen, dan Heavy Duty Truck atau HDT sebesar 7 persen.
"Laporan klaim belum ada. Tapi soal penggunaan tolong kalau tidak sama dengan itu [pilihan bahan bakar Euro 4] ya perawatan dijaga," ucap Duljatmono.
(ryh/fea)