H-3 ASO, 22 Ribu Keluarga di Solo Potensi 'Puasa' Nonton TV Digital

CNN Indonesia
Senin, 22 Agu 2022 18:30 WIB
Kota Solo termasuk tahap II ASO yang sedianya dijadwalkan 25 Agustus 2022. Set top box penunjang siaran TV Digital di Solo yang masuk tahap kedua ASO. (Foto: iStockphoto)
Solo, CNN Indonesia --

Migrasi dari televisi analog ke TV digital alias Analog Switch Off (ASO) di Solo belum siap sepenuhnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hingga kini belum mendapat kepastian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait bantuan STB untuk warga tidak mampu. Imbasnya puluhan ribu keluarga tidak mampu di Kota Solo belum memiliki set top box (STB) yang dibutuhkan untuk menerima siaran TV digital.

Sebagai informasi, suntik mati TV analog atau analog switch off (ASO) awalnya direncanakan berlangsung secara bertahap. Belakangan rencana ASO bertahap itu diganti dengan multiple ASO yang peralihan dari analog ke digital dilakukan berdasarkan kesiapan masing-masing daerah.

Kota Solo termasuk tahap II ASO yang sedianya dijadwalkan 25 Agustus 2022. Namun hingga saat ini masih ada puluhan ribu keluarga yang belum memiliki STB yang dibutuhkan untuk menerima siaran tv digital.

Menurut data Dinas Komunikasi, Informatika, Statistika, dan Persandian (Diskominfo-SP) Kota Solo, ada 22.793 keluarga tidak mampu yang belum memiliki STB untuk menunjang siaran tv digital. Angka tersebut didapat dari babon data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.

"Data dari Dirjen Dukcapil ada 99.479 NIK. Tapi data itu masih gelondongan. Belum dipilah berdasarkan alamat," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistika dan Persandian (Diskominfo-SP) Kota Solo, Heny Ermawati di Solo, Senin (22/8).

Diskominfo-SP kemudian menyisir data tersebut menjadi 30.003 Kepala Keluarga (KK). Jumlah itu kemudian dilakukan verifikasi di lapangan melalui RT dan RW. Pada proses verifikasi, warga dipastikan betul-betul berhak menerima bantuan STB.

"Kita pastikan punya TV atau tidak. Kalau punya TV, TV-nya masih analog atau sudah digital, mau mendapat bantuan atau tidak," ucapnya kemudian.

Setelah diverifikasi di lapangan, tercatat ada 22.793 keluarga yang memenuhi syarat. Data yang sudah terverifikasi itu, kata Heny telah disetorkan ke Kemenkominfo sejak beberapa pekan yang lalu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebenarnya menyiapkan bantuan STB untuk warga tidak mampu. Namun sampai H-3 ASO tahap kedua, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum mendapatkan kepastian mengenai program bantuan tersebut.

"Penyalurannya kapan, sampai hari ini belum ada kabar dari Kementerian," kata Heny.

Di lain pihak, sejumlah warga mulai resah dengan rencana ASO yang kian dekat. Warga memang bisa membeli STB di toko elektronik. Namun harganya yang mencapai kisaran Rp 200 ribu dinilai terlalu berat bagi sebagian orang.

"Jujur saja, harga segitu buat keluarga saya berat. Tanggungan kita kan juga banyak," kata salah satu warga Kelurahan Kentingan, Kecamatan Jebres, Solo, Haryono.

Bapak dua anak itu mengaku mengharapkan bantuan STB dari Pemerintah. Jika bantuan STB tersebut belum juga diterima saat ASO berlangsung tiga hari mendatang, tak menutup kemungkinan keluarganya terpaksa puasa nonton TV.

"Kalau belum dapat ya terpaksa nggak nonton TV dulu," katanya.

Hal senada disampaikan Karmila, warga Kelurahan Petoran, Kecamatan Jebres, Solo. Wanita 68 tahun itu harga Rp 200 ribu cukup membebani keuangan keluarganya. Hanya saja, ia mengaku tetap akan membeli STB jika tidak mendapat bantuan dari Pemerintah.

"Mau bagaimana lagi, kita orang tua kan hiburannya cuma nonton TV," katanya.

(syd/mik)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER