Truk Hino Dutro di Indonesia Diklaim 'Aman' Skandal Emisi di Jepang

Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) menyatakan skandal prinsipal di Jepang terkait uji emisi yang melibatkan truk light duty Dutro tak berpengaruh di dalam negeri. Dia menjelaskan mesin yang digunakan Dutro di Jepang dengan Indonesia berbeda.

Hino Motors pada Senin (22/8) mengakui kecurangan data uji emisi yang melibatkan mesin NO4C (HC-SCR) model 2019. Mesin ini digunakan di Dutro serta Toyota Dyna dan Toyoace yang dipasarkan di Jepang.

"Itu beda, tak ada pengaruhnya dengan produk Indonesia. Itu kan Dutro yang pakai HC-SCR kan pakai adBlue, kita kan pakainya EGR," kata Chief Operating Officer HMSI Santiko Wardoyo, saat dihubungi, Rabu (24/8).

Mesin Dutro di Jepang dan Indonesia sama-sama menggunakan model NO4C, namun beda tipe. Mesin NO4C Dutro di Jepang tipe NO4C HC-SCR atau Hydrocarbon - Selective Catalytic Reduction sedangkan di Indonesia NO4C dengan EGR atau Exhaust Gas Recirculation (EGR).

Menurut Santiko, mesin N04C EGR untuk Dutro di Indonesia karena menyesuaikan regulasi Euro 4. Sementara spesifikasi Dutro di Jepang berbeda karena dikatakan batas emisinya lebih tinggi.

Santiko menjelaskan mesin NO4C Dutro yang dijual di Indonesia merupakan rakitan lokal. Meski begitu dia menyebut komponen set diimpor dari Jepang.

"Aman, tidak berpengaruh sama sekali," ucap dia.

Masalah uji emisi Hino di Jepang dimulai setelah perusahaan mengaku memalsukan data untuk pemerintah Jepang pada Maret. Kementerian Transportasi Jepang lantas melakukan investigasi .

Kemudian pada awal Agustus Hino mengaku pemalsuan itu sudah dilakukan sejak 2003. Kemudian pada 22 Agustus Hino mengaku lagi kecurangan uji emisi baru yang melibatkan Dutro dan truk Toyota.

Sebanyak 76.693 unit terlibat kecurangan uji emisi terbaru itu, termasuk 19 ribu unit di antaranya adalah Toyota Dyna dan Toyoace.

Sampai pengakuan terbaru total ada 640 ribu kendaraan yang terlibat dalam skandal uji emisi Hino.