Produsen kendaraan komersial Hino telah menangguhkan penjualan beberapa produk di Jepang setelah terbukti melakukan pelanggaran uji emisi.
Menurut sebuah pernyataan, Hino Motors mengakui telah memalsukan data hasil emisi untuk salah satu mesinnya, dan 'menyamarkan' hasil efisiensi bahan bakar di dua mesin.
Hino diduga melakukan kecurangan hasil uji emisi dilakukan sejak awal 2000an, berdasarkan keterangan informan yang enggan disebutkan identitasnya, mengutip Nikkei Asia. Informasi ini namun berlawanan sebab kecurangan disebut terjadi setelah musim gugur 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produsen mengumumkan pada Maret bahwa empat jenis mesin yang diuji sejak akhir 2016, dan delapan model truk dan bus yang dilengkapi dengan mesin tersebut, telah memanipulasi hasil emisi dan efisiensi bahan bakar. Jumlah kendaraan yang akan ditarik kemungkinan akan meningkat dari semula 47 ribu menjadi 67 ribu unit.
Anak perusahaan Toyota ini mengatakan internal berusaha memenuhi target dan tenggat waktu. Namun itu malah mengarah ke usaha mencurangi tes emisi kendaraan.
Saat ini mereka telah menangguhkan penjualan lima truk dan bus di Jepang yang menggunakan mesin tersebut.
Kazuo Sakakibara, kepala komite investigasi mengatakan, pemalsuan telah dilakukan oleh karyawan perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan powertrain, namun ini "tidak ada cukup bukti untuk mendukung temuan keterlibatan langsung oleh manajemen".
Sakakibara juga mengatakan bahwa Hino menjadi anak perusahaan Toyota Motor pada 2001, dan bahwa presiden yang menjabat utusan Toyota tidak terlibat langsung dalam masalah tersebut.
Ogiso mengatakan perusahaan memperluas bisnisnya sekitar 2000 tetapi kepatuhan hukum, kepatuhan terhadap peraturan dan pengembangan sumber daya manusia tidak mengikutinya, mengutip Asia Nikkei.