Toyota Astra Motor (TAM) merespons kecurangan uji emisi Hino di Jepang yang merembet ke produk komersial truk Toyota Dyna. TAM saat ini menjual Dyna namun statusnya spot order.
Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi mengatakan Dyna yang dijual di dalam negeri tidak terkait dengan isu itu.
Menurut Anton, Dyna yang dijual di Indonesia tidak diperoleh dari Jepang. Perusahaan sudah melokalisasi truk tersebut dengan memanfaatkan fasilitas produksi Hino di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Toyota Dyna di Indonesia tidak termasuk isu di atas. Beda pabrik dan beda negara asal," kata Anton melalui pesan singkat, Kamis (25/8).
Hino Motors, anak perusahaan Toyota Motors, sebelumnya mengumumkan telah melakukan kecurangan uji emisi mesin.
Pada Senin (22/8) Hino menyatakan kecurangan uji emisi terbaru ini melibatkan mesin truk light duty, NO4C (HC-SCR), model 2019. Mesin ini digunakan pada Hino Dutro yang dijual mulai 2019 untuk pasar Jepang.
Selain itu mesin ini juga digunakan truk light duty Toyota Dyna dan Toyoace yang dijual hingga Maret 2020.
Total kendaraan yang terlibat kecurangan emisi ini mencapai 76.694 unit, 19 ribu unit di antaranya adalah Toyota Dyna dan Toyoace.
Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) sebelumnya sudah menyampaikan truk light duty Dutro di dalam negeri tak terpengaruh isu tersebut.
Chief Operating Officer HMSI Santiko Wardoyo menjelaskan mesin Dutro di Indonesia berbeda dari Dutro di Jepang. Mesin Dutro yang di jual di sini dikatakan memakai EGR atau Exhaust Gas Recirculation (EGR) yang disesuaikan untuk regulasi Euro 4.
Sedangkan mesin Dutro di Jepang dikatakan memakai HC-SCR atau Hydrocarbon - Selective Catalytic Reduction menyesuaikan regulasi emisi yang lebih tinggi.
"Itu beda, tak ada pengaruhnya dengan produk Indonesia. Itu kan Dutro yang pakai HC-SCR kan pakai adBlue, kita kan pakainya EGR," kata Chief Operating Officer HMSI Santiko Wardoyo, saat dihubungi, Rabu (24/8).
"Aman," kata Santiko saat dihubungi Kamis (25/8) terkait Dyna untuk Indonesia.
Hino di Jepang pada awal Agustus 2022 mengumumkan soal skandal pemalsuan data uji emisi mesin selama hampir 20 tahun.
Ditambah pengakuan terbaru ini secara total ada 640 ribu kendaraan terlibat dalam penipuan data Hino.
Sementara itu Toyota sebagai induk dari perusahaan Hino mengaku menyesal atas apa yang terjadi kini.
"Sangat disesalkan, baik sebagai perusahaan induk Hino maupun sebagai pemegang saham, bahwa perusahaan sekali lagi mengalami erosi signifikan dari harapan dan kepercayaan para pemangku kepentingannya sebagai hasil dari pengungkapan penyimpangan baru," ucap Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor.
(ryh/fea)