Bunga Rafflesia arnoldi R. Br untuk pertama kalinya mekar di luar habitat atau tempat tinggal aslinya lantaran dibudidayakan di Kebun Raya Bogor.
"Meskipun diameternya tak lebih 60 cm, namun jenis ini sudah dapat dipastikan adalah Rafflesia arnoldi R. Br," kata Sofi seperti dikutip dari rilis resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Rafflesia arnoldi merupakan bunga padma raksasa dan masuk ke dalam Puspa Langka Nasional berdasar Keputusan Presiden RI Nomor 4 Tahun 1993. Ia ditemukan pertama kali pada tahun 1818 di hutan Sumatra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Penemunya adalah pemandu yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold yanng sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles. Alhasil, bunga itu pun diberi nama penggabungan Raffles dan Arnold.
Sejatinya, terdapat 33 spesies Rafflesia di dunia. Sebanyak 14 di antaranya tumbuh di Indonesia dan 11 jenis merupakan endemik Sumatra.
Upaya konservasi bunga Rafflesia di luar habitatnya pun terbilang sulit. Dimulai sejak 1818, usaha itu belum membuahkan hasil.
Akan tetapi pada 2006 peneliti Rafflesia Kebun Raya Bogor melakukan upaya menumbuhkan biji Rafflesia arnoldii R. Br asal Bengkulu di vak. XVII, yaitu koleksi jenis-jenis tumbuhan pemanjat (climber) termasuk di dalamnya terdapat 7 spesies tetrastigma, yang merupakan inang Rafflesia.
Setelah 16 tahun sejak upaya menumbuhkan, pada awal September 2022 muncul beberapa knop bakal bunga yang salah satunya mekar pada 12 September 2022.
"Rafflesia arnoldii R. Br tumbuh di Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch sebagai inangnya yang ditanam pada 22 Januari 1953 sebagai hasil pertukaran tanaman (seed exchange) dari Florida pada tahun 1952," tambah Sofi.
Mengutip Antara, selain ditetapkan sebagai Puspa Langka Nasional, bunga raksasa kharismatik asal Bengkulu ini masuk dalam daftar tumbuhan dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1999 dan IUCN Red list dengan status konservasi terancam punah.
Sebelumnya Kebun Raya Bogor telah berhasil menumbuhkan Rafflesia patma Bl. untuk pertama kalinya pada tahun 2010, dan sampai saat ini telah mekar 16 kali (tahun 2019).
(lth/arh)