Siaran televisi analog untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) tak jadi dimatikan total hari ini, Rabu (5/10). Kenapa?
Program suntik mati TV analog (analog switch-off/ASO) Jabodetabek itu bakal dieksekusi pada tenggat akhir, 2 November 2022, dengan alasan kesiapan warga.
"Untuk Jabodetabek kita menyiapkan tanggal 5 Oktober untuk ASO. Tetapi ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia) yang membawahi lembaga penyiaran swasta itu, meminta Jabodetabek disesuaikan saja dengan aturan yang ada di undang-undang, yaitu 2 November," ungka[ Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Rosarita Niken Widiastuti, Ketua Tim Komunikasi Publik Migrasi TV Digital, menyatakan akan menggelar program ASO untuk wilayah itu akan pada Rabu (5/10).
"Kominfo mengumumkan wilayah Jabodetabek telah memenuhi kriteria ASO," kata dia, di Jakarta, Jumat (23/9).
"Maka penghentian analog oleh lembaga penyiaran akan dilakukan serempak 5 Oktober 2022 pukul 24.00 WIB," lanjutnya.
Wilayah Jabodetabek yang akan terdampak ASO antara lain Jakarta Pusat, Jakarta Utama, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kepulauan Seribu, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota dan Kabupaten Bogor,Depok, Kabupaten dan Kota Tangerang.
Usman mengakui memfasilitasi permintaan ATVSI sebagai bentuk pelaksanaan Undang-undang Cipta Kerja, bahwa batas akhir migrasi ke TV digital pada 2 November 2022.
"Karena kita sifatnya mendukung, pemerintah memfasilitasi juga permintaan dari ATVSI itu untuk pelaksanaan ASO Jabodetabek itu ke tanggal 2 November," ujar dia.
Terpisah, Ketua ATVSI Syafril Nasution mengakui meminta penundaan itu karena masalah kesiapan warga.
"Masyarakat kan belum siap. Kalau kita matikan besok TV di Jakarta, masyarakat enggak siap. Apa jadinya?" ucap dia, kepada CNNIndonesia.com.
Hal itu berdasarkan riset AC Nielsen per 1 Oktober. Bahwa, baru 43 persen penduduk DKI yang siap migrasi penuh ke TV digital.
"Kalau DKI aja baru 43 persen yang siap, artinya yg enggak siap 57 persen, yang enggak siap di Jabodetabek pasti lebih besar lagi karena penduduknya lebih besar. Kita matikan besok ASO-nya, apa jadinya?" cetus dia.
(tim/arh)