CEO SpaceX, Elon Musk merespon kabar yang menyebut Starlink akan meminta dana ke Pentagon untuk melanjutkan layanannya di Ukraina. Musk menyebut, anak perusahaan SpaceX itu tak lagi membutuhkan bantuan.
"SpaceX telah menghentikan permintaan pendanaanya," tulis Musk lewat akun twitternya @elonmusk.
Elon menambahkan, saat ini tak semua terminal yang dikirim ke Ukraina beroperasi. "Untuk jelasnya, 25.300 terminal dikirim ke Ukraina. Tetapi saat ini, hanya 10.630 yang bisa melayani pelanggan," tulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SpaceX has already withdrawn its request for funding
— Elon Musk (@elonmusk) October 17, 2022
Sebelumnya, Starlink disebut akan menghentikan layanan 20 ribu unit satelit mereka di Ukraina yang sedang berperang melawan Rusia. Pasalnya, Starlink mulai tekor lantaran menghabiskan dana sekitar US$80 juta atau Rp1,2 triliun (1USD=Rp15.395).
Pengeluaran itu bisa membengkak menjadi US$100 juta di akhir perang antara kedua negara tersebut. SpaceX kemudian meminta pemeritah AS terutama Pentagon membantu pendanaan sekitar US$10 juta per bulan.
Ancaman itu tertuang dalam surat SpaceX yang dikirim ke Pentagon bulan lalu. Dalam suratnya, SpaceX mengakui tidak lagi bisa mendanai layanan tersebut.
Perusahaan juga meminta Pentagon mengambil alih pendanaan untuk penggunaan Starlink oleh militer dan pemerintah Ukraina. Disebut-sebut, biaya layanan Starlink itu mencapai lebih dari US$120 juta untuk sisa tahun ini dan bisa membengkak jadi US$400 juta pada tahun depan.
"Kami tidak dalam posisi untuk berdonasi lagi ke Ukraina, atau mendanai terminal yang sudah ada untuk periode yang belum ditentukan," tulis Direktur Penjualan Pemerintah SpaceX kepada Pentagon, September.
Akan tetapi, kabar ini pun dibantah sendiri oleh Musk. "Persetan dengan itu. Meskipun Starlink masih kehilangan uang dan perusahaan lain mendapatkan miliaran $ (dolar) pembayar pajak, kami hanya akan terus mendanai pemerintah Ukraina secara gratis," kata Elon Musk dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya pada Sabtu (15/10).
The hell with it … even though Starlink is still losing money & other companies are getting billions of taxpayer $, we’ll just keep funding Ukraine govt for free
— Elon Musk (@elonmusk) October 15, 2022
Namun demikian, Musk mengakui, pengeluaran yang harus dilakukan Starlink untuk membantu Ukraina cukup besar. Lewat akun Twitter-nya, Elon Musk mengaku mesti bakar duit US$20 juta (Rp307,96miliar) per bulan untuk mendanai Starlink di Ukraina.
"Selain terminal, kita harus membuat, meluncurkan, memelihara & mengisi ulang satelit & stasiun bumi & membayar perusahaan telekomunikasi untuk akses ke Internet melalui gateway," ia merinci pos pengeluaran untuk Starlink.
"Kami juga harus bertahan melawan serangan siber & gangguan, yang semakin sulit. 'Pembakaran' mendekati ~$20 juta/bulan," lanjut Elon Musk.
Di sisi lain, Musk sendiri menuai kecaman keras dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan para pejabat Ukraina lainnya usai melempar wacana jalan damai di Ukraina via Twitter.
Saat itu, pria terkaya di dunia ini menawarkan referendum ulang di daerah-daerah Ukraina yang dikuasai Rusia dengan pengawasan PBB. Ia juga meminta Ukraina tetap netral.
(lth/lth)