Studi Temukan Alasan Nyamuk 'Pilih-pilih' Orang untuk Digigit

CNN Indonesia
Senin, 24 Okt 2022 01:00 WIB
Tak semua orang jadi target gigitan nyamuk. Kondisi kulit tertentu dan faktor lainnya menjadi alasan nyamuk tertarik untuk menggigit seseorang.
Ilustrasi. Kondisi kulit tertentu dan faktor lainnya menjadi alasan nyamuk tertarik untuk menggigit seseorang. (iStockphoto/Noppharat05081977)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saat nyamuk menggigit tangan Anda, tak berarti orang yang berada di sebelah Anda juga akan mendapatkan gigitan nyamuk. Faktanya, nyamuk memang pilih-pilih orang untuk digigit.

Baru-baru ini, ilmuwan menemukan alasan di balik nyamuk yang lebih tertarik hanya pada orang-orang tertentu saja.

Penelitian yang dilakukan Profesor Leslie Vosshall, ilmuwan dari Rockefeller University, itu menemukan bahwa hanya manusia yang memiliki kulit dengan kadar asam karboksilat tinggi-lah yang menjadi target gigitan nyamuk. Asam karboksilat ditemukan dalam sebum, zat berminyak yang membantu menjaga kelembapan kulit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vosshall menjelaskan bahwa asam karboksilat merupakan molekul besar yang sejatinya tidak terlalu menimbulkan bau. Namun, terdapat proses dalam kulit yang mengakibatkan zat tersebut menarik nyamuk.

"Bakteri menguntungkan pada kulit mengunyah asam ini sehingga menghasilkan bau khas manusia," tutur Vosshall, seperti dilansir dari CNN, Minggu (23/10).

Temuan itu dihasilkan setelah peneliti melakukan riset selama tiga tahun dengan bantuan 64 relawan. Mereka diminta menggunakan stoking nilon di lengannya selama enam jam dalam beberapa hari.

Stoking itu kemudian dikumpulkan dalam sebuah wadah yang sudah didesain oleh peneliti. Mereka lalu melepaskan nyamuk jenis Aedes aegypti ke dalam wadah tersebut untuk mengamati stoking mana yang menarik lebih banyak serangga itu.

Peneliti kemudian mendapat temuan bahwa stoking yang menarik banyak nyamuk memiliki 50 senyawa molekul yang lebih tinggi dibanding stoking milik peserta lain.

Asam karboksilat hanya salah satu bagian dari misteri di balik alasan nyamuk hanya menggigit orang tertentu. Suhu tubuh dan karbon dioksida yang dikeluarkan manusia ketika bernapas juga disebut menarik perhatian nyamuk.

An Aedes Aegypti mosquito is photographed on human skin in a lab of the International Training and Medical Research Training Center (CIDEIM) on January 25, 2016, in Cali, Colombia. CIDEIM scientists are studying the genetics and biology of Aedes Aegypti mosquito which transmits the Zika, Chikungunya, Dengue and Yellow Fever viruses, to control their reproduction and resistance to insecticides. The Zika virus, a mosquito-borne disease suspected of causing serious birth defects, is expected to spread to all countries in the Americas except Canada and Chile, the World Health Organization said. AFP PHOTO/LUIS ROBAYO / AFP PHOTO / LUIS ROBAYOIlustrasi. Tak semua orang jadi target gigitan nyamuk. (AFP PHOTO/LUIS ROBAYO)

Vosshall mengatakan belum diketahui dengan pasti apa yang membuat asam karboksilat menarik perhatian nyamuk. Penelitian selanjutnya, kata Vosshall, kemungkinan bakal mengeksplorasi efek pengurangan asam karboksilat pada kulit.

Vosshall juga menyarankan penggunaan produk dermatologis untuk mengurangi kadar asam karboksilat dalam kulit. Namun jangan sampai berlebihan, karena asam karboksilat juga punya manfaatnya untuk kulit.

"Anda tidak dapat menghilangkan pelembap alami dari kulit sepenuhnya, itu akan berdampak buruk bagi kesehatan kulit Anda," tutur Vosshall.

Sementara itu, ahli dari Universitas Internasional Florida Profesor Matthew DeGennaro menyambut positif hasil penelitian tersebut.

"Studi ini jelas menunjukkan bahwa asam tersebut merupakan aspek penting," kata DeGennaro.

DeGennaro kemudian berharap ada penelitian lebih lanjut yang mengeksplorasi mikrobioma yang hidup di kulit manusia. Penelitian itu penting untuk memahami alasan nyamuk tertarik pada senyawa tertentu dibanding yang lain.

(frl/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER