Roket SLS milik Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) sudah membawa pesawat Orion hingga ke orbit Bulan dalam misi Artemis 1. Berapa astronaut yang diangkutnya?
Mengutip The Verge, Orion didesain untuk misi yang berada di luar orbit Bumi. Harapannya, Orion bisa digunakan untuk mencapai tujuan potensial seperti Bulan dan Mars.
Orion memiliki penampilan berkilau yang membantunya untuk beradaptasi dengan temperatur ekstrem di luar angkasa. Ia juga memiliki perisai penahan panas yang berguna ketika kembali ke Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk fitur keselamatan, Orion memiliki pelontar astronaut yang akan berfungsi jika ada masalah keamanan saat peluncuran. Orion sendiri bisa menampung empat orang dalam misi 21 hari di luar angkasa.
Lantas, adakah astronaut di Orion pada misi Artemis 1?
Pada misi kali ini, Orion membawa 'astronaut' berupa tiga manekin atau boneka tiruan manusia yang diikat di dalamnya. Salah satu manekin dinamai Komandan Moonikin Campos dan memakai pakaian lazimnya astronaut sungguhan.
Pakaian itu lah yang akan digunakan oleh para astronaut untuk misi berikutnya. Selain Campos, ada manekin Helga dan Zohar yang dilengkapi alat pendeteksi radiasi.
NASA ingin melihat dampak radiasi yang bisa dirasakan para astronaut selama perjalanan ke Bulan. NASA melengkapi Zohar dengan pelindung radiasi, sementara Helga tidak.
Pada misi Artemis 1, NASA memang tidak menyertakan astronaut karena ini adalah misi pengujian. Ini adalah kali pertama pula roket SLS dan pesawat Orion dipakai untuk perjalanan ke Bulan.
Mengutip CNN, pesawat Orion kini telah mencapai rekor jarak terjauh dari Bumi yakni 432 km. Itu menjadi tanda titik tengah dari misi Artemis I selama 25,5 hari.
Orion selanjutnya akan mengelilingi Bulan sebelum kembali ke Bumi. Artemis I telah sukses luar biasa dan telah menyelesaikan serangkaian peristiwa pembuatan sejarah," kata Direktur NASA Bill Nelson.
Capaian yang terjadi pada Senin (28/11) waktu Amerika Serikat itu menunjukkan Orion adalah pesawat ruang angkasa pertama yang dirancang untuk membawa manusia memasuki orbit bulan retrograde yang jauh.
Orion ditargetkan mendarat di Bumi pada 11 Desember. Dalam perjalanannya, Orion bakal mencapai kecepatan 24.500 mph atau 39.428 km/jam mengarah ke Bumi.
Orion akan turun ke atmosfer atas sebelum berhenti lagi untuk mengurangi kecepatannya. Kemudian akan memasuki atmosfer untuk turun, dengan kecepatan 27.000 km/jam.
Orion akan diperlambat dengan parasut sebelum terjun ke Samudra Pasifik, di mana ia akan ditemukan kembali oleh kapal Angkatan Laut AS.
(lth/arh)