Aplikasi Zenly bakal tutup pada Februari 2023 meski sudah menuai popularitas. Semuanya terkait keputusan induk perusahaan, Snap, dalam menyiasati perekonomian dunia.
"february 3rd will be my last day with you," kicau akun Twitter @zenly, Sabtu (5/11).
"thank you for everything. zenly will always love you," lanjut akun tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Zenly mengungkapkan para penggemarnya masih bisa menikmati aplikasi sejenis lewat Snap Map.
"if you've always loved checking out what your friends are up to and sharing where you're at with them, my friends at Snapchat have built a place for you to explore called Snap Map," kata akun tersebut.
Pernyataan tersebut merupakan penegasan dari kabar beberapa bulan lalu bahwa perusahaan induk, Snap, yang juga menaungi aplikasi pesan singkat Snapchat, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, yakni 20 persen tenaga kerja atau sekitar 1.200 orang di seluruh dunia.
Dikutip dari TechCrunch, perusahaan mengatakan PHK itu dapat menghemat biaya sekitar US$500 juta (sekitar Rp7,7 triliun) per tahun.
Snap juga mengaku hendak "memfokuskan kembali" bisnisnya, termasuk menghentikan investasi pada produk tertentu. Efeknya, dua aplikasi mandiri, salah satunya adalah Zenly, yang sebelumnya diakuisisi senilai US$200 juta lima tahun lalu, tutup dengan seluruh timnya diberhentikan.
"Kenapa Zenly mati? Sayangnya, iklim ekonomi saat ini membuat Zenly sulit untuk mempertahankan operasinya," kata Zenly di situs komunitasnya.
"Kami senang Anda dapat menikmati Zenly, mengirim spam emoji ke teman Anda saat bepergian, mengirim pesan di saat yang pas, bergabung dengan teman Anda saat mereka sedang bersama... Namun inilah saatnya bagi kami untuk mengucapkan selamat tinggal 😢 Zenly akan selalu mencintaimu," lanjut perusahaan.
Zenly, yang merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melihat lokasi teman medsosnya di peta dan menavigasi jalan pengguna, didirikan di Paris pada 2011. Sebelum diakuisisi Snap, perusahaan bisa meraup dana US$35 juta.
Seusai diakuisi Snap, Zenly terus beroperasi bak entitas mandiri. Pasalnya, tak ada tanda-tanda kehadiran Snap sama sekali, baik di app maupun situsnya. Tim pengembangan awal pun masih berbasis di Paris.
Beberapa bulan lalu, Zenly meluncurkan pembaruan besar yang menambahkan beberapa fitur baru, termasuk kemampuan untuk mencari tempat. Pengguna juga dapat menyematkan tempat ke "dunianya", seperti cafe favorit, pusat kebugaran, perpustakaan, toko, dan lainnya.
Pada saat yang sama, salah satu pendiri dan CEO Antoine Martin mengaku resign dari perusahaan dan digantikan Evan Spiegel.
Sebulan kemudian, Zenly mengaku menjadi penantang Google dan Apple dengan memperkenalkan mesin dan data pemetaannya sendiri, hasil dari proyek raksasa yang dimulai sekitar tiga tahun sebelumnya.
Dengan kondisi tersebut, Zenly tidak menunjukkan tanda-tanda stagnan atau bahkan rugi.
Zenly mengklaim punya 35 juta pengguna aktif bulanan di awal 2022. Berdasarkan angka dari Data.ai, Zenly mendapat hampir 160 juta unduhan di Android dan iOS sejak awal keberadaannya, dengan 3 juta di antaranya terjadi pada Agustus.
Data.ai juga menunjukkan bahwa Zenly secara teratur berada di antara 20 aplikasi sosial teratas yang diunduh secara global. Di Jepang, misalnya, Zenly biasanya berada di lima atau 10 aplikasi teratas, dan kadang naik melampaui Facebook dan WhatsApp.
Zenly juga sering menjadi aplikasi 10 besar di Prancis, Indonesia, dan Thailand.
Lihat Juga : |
Walau demikian, aplikasi sosial lain yang sedang berkembang, seperti TikTok dan BeReal, tetap memimpin pasar yang jadi target inti Snap, termasuk di AS. Hal ini dinilai menjadi salah satu alasan kenapa Snap kurang terpikat oleh popularitas Zenly.
Dalam dokumen pengajuan ke Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC), perusahaan mengatakan akan menghentikan Zenly untuk "fokus pada Snap Map", app sosial yang berfokus pada lokasi yang diluncurkan pada 2017.
Meski Snap Map tidak dibangun langsung di atas teknologi Zenly, mudah untuk melihat mengapa memiliki dua produk sosial berbasis lokasi dapat dianggap tidak perlu, terutama ketika salah satunya harus didukung secara finansial sebagai produk mandiri di luar klien utama Snapchat.
"Ke depan, kami akan memusatkan upaya pemetaan kami pada satu layanan, Snap Map di dalam Snapchat," kata juru bicara Snap kepada TechCrunch. "Kami berterima kasih kepada tim [Zenly] atas banyak kontribusi mereka dan komunitas Zenly atas dukungan mereka."
(timz/arh)