Nielsen mengungkapkan perhitungan rating televisi digital setelah Analog Switch Off (ASO) tak berbeda dengan metode hitung pemirsa TV analog.
"Tetap [metode] sampling, metodenya tetap sampling," aku Hellen Katherina, Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, di acara peluncuran Streaming Content Ratings, Jakarta, Kamis (8/12).
Ketika ditanya soal perbedaan dengan penghitungan rating TV analog, Hellen menyebut tidak ada perbedaan antara keduanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak ada, sama aja. Dengan tadi ada people-meter. Kemudian ada handset remote control sama aja," ujarnya, "Sama aja analog sama digital."
Hellen menjelaskan Nielsen sudah melakukan pengukuran TV digital di berbagai negara dengan teknologi yang sama.
"Di seluruh negara lain, 37 negara kami mengukur TV semuanya sudah ASO dari puluhan tahun yang lalu. Dan teknologi yang kami gunakan sama di Indonesia," terang dia.
Penghitungan yang dilakukan Nielsen Indonesia ini menggunakan pengambilan sample di 11 kota besar, yakni Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Surabaya dan sekitarnya, Yogyakarta dan sekitarnya, Semarang, Surakarta, Medan, Palembang, Denpasar dan sekitarnya, Banjarmasin, serta Makassar.
"Jadi patokannya yang masih dipakai itu 11 kota besar untuk televisi walaupun sebenarnya Nielsen sudah melakukan ekspansi pengukuran TV sampai nasional tapi yang masih disebut-sebut selalu 11 kota besar," terang Hellen.
Di 11 kota besar tersebut, lembaga riset itu memiliki sejumlah orang yang di rumahnya dipasangi alat peoplemeter Nielsen untuk menangkap kebiasaan menonton TV.
Lebih lanjut, data Nielsen pada Desember menunjukkan penonton TV digital mengalami peningkatan usai ASO dilaksanakan. Perbandingan data penonton TV digital pada November dan Desember menunjukkan peningkatan yang bervariasi di masing-masing kota, berkisar dari 5 hingga 24 persen.
Kota dengan peningkatan penonton TV digital tertinggi adalah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini tidak mengherankan mengingat pada 2 November lalu ASO sudah dilaksanakan secara penuh di wilayah ini.
"Jadi kalau di Jabodetabek greater Jakarta tadinya penetrasi 46 persen naik menjadi 70 persen," kata Hellen
"Ternyata efek dari ASO Jabodetabek itu membuat masyarakat di kota lain juga beli set top box sehingga naik semuanya di semua kota walaupun berbeda-beda tingkat kenaikannya," pungkasnya.
(lom/arh)