Kapan Hujan Ekstrem di Indonesia Mereda?

CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2022 17:54 WIB
BMKG mengungkap menyebut hujan ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pada hari ini (27/12) hingga awal Januari dan mulai mereda pada 6 Januari 2023.
Ilustrasi. BMKG mengungkap potensi hujan ekstrem mereda. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hujan ekstrem disebut berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pada hari ini (27/12) hingga awal Januari 2023. Kapan mulai mereda?

Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan hujan ekstrem makin intens akibat tiga fenomena atmosfer. Yakni, Monsun atau Monsoon Asia, seruakan dingin (cold surge), dan aliran lintas ekuator (cross equatorial flow).

"Fenomena inilah yang menyebabkan warna hijau tua tadi yang mengindikasikan hujan lebat hingga ekstrem mulai dari hari ini sampai diprediksi sampai awal Januari, bahkan 6 Januari," ucapnya, dalam konferensi pers daring, Selasa (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Monsoon Asia sendiri merupakan pergeseran pola angin musiman yang signifikan di wilayah yang meliputi anak benua India, Asia Tenggara, dan China.

Fenomena tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan. Moonson ini juga sering dikaitkan dengan peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir.

Sementara, seruakan dingin merupakan aliran massa udara dingin yang berasal dari daratan Asia sekitar Tibet lewat Laut China Selatan hingga ke wilayah Indonesia bagian barat saat moonson Asia musim dingin.

Fenomena ini dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Aliran lintas ekuator adalah aliran udara dari belahan bumi bagian utara dan melintasi equator. Aliran lintas ekuator memiliki arah angin dominan dari utara di wilayah equator, sehingga kerap disebut juga sebagai Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).

Lalu, sampai kapan semua itu mereda?

"Mulai melemah 6 Januari dan seterusnya mulai melemah," jawab Dwikorita.

Dia juga menyebut cuaca buruk itu berpotensi melemah di beberapa wilayah lebih cepat.

"Tanggal 4 Januari mulai berkurang ya, tapi masih tetap menutupi sebagian wilayah Sumatera dan Laut Natuna, dan juga wilayah Jawa Barat, Banten masih, dan juga wilayah Indonesia Selatan itu Jawa Timur sampai Nusa Tenggara dan Laut Arafura," terangnya.

(lom/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER