Tak Ada Cuaca Ekstrem, BMKG Klaim TMC Efektif
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama sejumlah pihak seperti BRIN, BNPB, dan TNI AU melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk menghalau cuaca buruk selama periode Natal dan Tahun baru 2023. Apakah hal tersebut efektif?
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan pelaksanaan TMC tergantung apa tujuannya. Kali ini, TMC digelar untuk mengurangi intensitas hujan atau meredistribusinya ke tempat lain.
Merujuk kepada hal tersebut, Guswanto menilai TMC kali ini cukup efektif terutama di wilayah jalur mudik saat Natal dan Tahun Baru 2023 seperti di Jembatan Cipunagara, Subang, Jawa Barat.
Lihat Juga :101 SCIENCE Di Mana Burung saat Hujan? |
"Kalau untuk pengamanan wilayah ruas Jembatan Cipunagara dan tol Trans Jawa kilometer 151 dan 136 itu kan kalau banjir mengganggu jalur darat. Saat ini Alhamdulillah hujan hanya ringan dan sedang," ujar dia kepada CNNIndonesia.com lewat telepon, Selasa (3/1).
"Tinggi muka air di Cipunagara selalu di bawah 4, jadi masih jauh dari permukaan. Menurut saya dari penggunaan TMC sangat efektif," kata Guswanto menambahkan.
Menurut Guswanto, BMKG melakukan TMC di wilayah itu dengan cara melihat tanda-tanda pertumbuhan awan dan arah angin. Salah satu contohnya adalah potensi pertumbuhan awan di Selat Sunda saat angin bertiup dari barat menuju timur.
"Misalkan di Selat Sunda, dengan arah angin barat menuju timur, artinya angin ini akan mengancam wilayah Jabodetabek. Sehingga, kita perlu usaha mempercepat dengan menambahkan inti kondensasi yaitu berupa garam di awan yang cukup matang," kata dia.
"Dengan begitu hujan akan jatuh di laut dan darat. Maka dengan begitu wilayah Jabodetabek bisa terhindar dari hujan ekstrem yang bisa menimbulkan banjir," ujar Guswanto menambahkan.
Sebelumnya, BMKG bersama BRIN, BPNB, dan TNI AU akan melaksanakan TMC hingga awal tahun. Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB, Suharyanto dalam jumpa pers Selasa (27/12) lalu.
BMKG sendiri mengaku telah menyemai 28 ton NaCl alias garam untuk memodifikasi cuaca ekstrem di DKI Jakarta hingga Jawa Timur (Jatim).
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Rajab mengatakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sudah dilakukan sejak 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
"Dari tanggal 25 Desember 2022 sampai tanggal 1 Januari 2023 sudah 35 sorti ya dengan total bahan semai 28 ton," ujar Fachri kepada CNNIndonesia.com lewat pesan singkat, Senin (2/12).
Lihat Juga : |
Adapun rincian wilayah penyemaian awan, kata dia, meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Posko berada di Lanud Halim dan sejak 2 hari lalu tambah satu posko lagi di Lanud Abdurrahman Saleh, Malang," kata Fachri.
Posko di Malang tersebut bertujuan untuk melayani permintaan TMC di wilayah Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, wilayah Jatim terlalu jauh dari jangkauan posko 1 yang berada di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
(can/lth)