Hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada Rabu (4/1) dinihari WIB di Indonesia. Bagaimana cara menyaksikannya?
Quarantid merupakan hujan meteor tahunan yang terjadi di Januari. Biasanya, hujan meteor ini berlangsung dari 28 Desember hingga 12 Januari.
Namun puncak meteor ini akan terjadi pada Rabu (4/1) dinihari nanti WIB. Quadrantids disebut sebagai hujan meteor terbaik dalam hal kecerahan dan frekuensi jumlah meteornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() 101 SCIENCE Di Mana Burung saat Hujan? |
Sayangnya, hanya sedikit orang yang dapat melihatnya karena cuaca yang sangat dingin ketika hujan meteor ini terjadi.
Mengutip Space, untuk menyaksikannya, Anda perlu mencari lebih dahulu konstelasi Bootes. Pasalnya, hujan meteor Quadrantid datang dari konstelasi tersebut.
Lebih lanjut, Anda juga tidak perlu memakai binokular atau teleskop untuk menyaksikan hujan meteor Quadrantid. Selanjutnya, cari area gelap di langit lalu biarkan mata menatapnya selama 20-30 menit.
Melansir situs resmi LAPAN, hujan meteor Quadrantid akan tampak jelas bagi mereka yang tinggal di bagian utara. Hal itu dikarenakan posisi titik radian atau datangnya hujan meteor tersebut berada di langit utara.
Di Indonesia, hujan meteor Quadrantid ini dapat disaksikan dari arah timur laut pada saat setelah rasi bintang Bootes terbit, yaitu sekitar pukul 02.46 WIB dini hari hingga pukul 05.21 WIB dengan titik radian tertinggi terjadi sesaat sebelum fajar sekitar pukul 04.00 WIB.
Namun, seperti dikutip Space, tahun 2023 bukanlah waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor ini. Pasalnya, waktu hujan meteor Quadrantid beririsan dengan Bulan Purnama pada Jumat (6/1) menurut Handbook of the Royal Astronomical Society of Canada tulisan Margaret Campbell-Brown dan Peter Brown.
Lihat Juga : |
Itu artinya, langit di sepanjang malam mulai dari Selasa (3/1) hingga Rabu (4/1) akan diterangi cahaya bulan yang memasuki fase cembung awal (waxing gibbous moon). Pada fase tersebut, sebanyak 94 persen bagian Bulan bersinar, menyisakan sedikit area yang masih gelap.
Melansir unggahan LAPAN di Instagram, hujan meteor Quadrantids kali ini akan memiliki intensitas 34-64 meteor/jam dengan Elongasi lunar mencapai 106 derajat. Hujan meteor Quadrantid masuk ke dalam kelas Hujan Meteor Mayor.
Di Januari, terdapat pula hujan meteor lain yakni Gamma-Ursae Minorid (18 Januari). Namun hujan meteor itu masuk kategori Hujan Meteor Minor Kelas IV.
(can/lth)