Beredar Cara Tes Kehamilan Pakai Garam, Simak Fakta Ilmiahnya
Unggahan yang aslinya berbahasa Filipina (Tagalog) yang berisi anjuran tes kehamilan rumahan dengan menggunakan garam beredar di media sosial. Apakah ini bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah?
Dikutip dari situs Fact Check AFP, klaim itu mulanya diunggah pada 10 Januari 2022 di grup Facebook publik tentang masalah kesehatan wanita dengan lebih dari 35.000 anggota.
"Mereka yang belum siap melakukan tes kehamilan, ini yang dapat Anda lakukan," demikian keterangan dalam unggahan itu.
"Pipis pertama Anda di pagi hari dan jangan minum susu/air/dll sebelum melakukan tes urine. Dalam satu gelas plastik, tempatkan setengah dari kencing pertama Anda di pagi hari dan tambahkan 2 sendok garam sebelum diaduk rata hati-hati jangan sampai tumpah," lanjut unggahan itu.
Hasilnya positif, kata unggahan itu, jika garam larut dan urine berubah warna dan ada gelembung di atasnya tepat 2 menit sebelum larut. Sementara, negatif jika garam tidak larut dan warna urine tidak berubah serta tidak ada buih di atasnya.
Postingan itu pun menyebar kemana-mana dengan ragam komentar, termasuk yang hendak memeriksa "hasil tes" mereka.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun memberi label "HOAKS" pada unggahan ini. Apa sebabnya?
Nihil dasar ilmiah
Maria Julieta Germar, dokter kandungan-ginekologi dari Rumah Sakit Umum Filipina, di Manila, mengatakan tes semacam itu tak punya dasar ilmiah karena garam tak bisa mendeteksi hormon kehamilan.
Lihat Juga : |
"Tes kehamilan dengan garam tidak memiliki dasar ilmiah atau penggunaan klinis," ucapnya.
Germar menjelaskan alat tes kehamilan yang lazim dijual di pasaran sebenarnya sudah mampu mendeteksi hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urine.
Tingkat hCG yang tinggi merupakan tanda kehamilan karena meningkat dengan cepat beberapa pekan setelah sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding bagian dalam rahim.
"Garam tidak berpengaruh pada kadar hCG. HCG juga tidak berpengaruh pada garam," kata Germar.
"Melihat gelembung saat Anda memasukkan garam ke dalam urine bukan berarti Anda hamil," lanjutnya.
Gianina Dacuya-Omac, insinyur teknologi medis dari Yayasan Medis Dr. Nicanor Reyes Universitas Timur Jauh di Kota Quezon, FIlipina, memperingatkan untuk tidak mempercayai tes urine yang diklaim sebagai postingan palsu itu.
"Bagaimana [akibatnya] jika seseorang benar-benar hamil tetapi [konon tes urine garam] menunjukkan 'negatif'?" cetusnya.
Marianne Austria, dokter kandungan-ginekolog dari St. Clare's Medical Center di Metro Manila, merekomendasikan untuk tetap menggunakan alat tes kehamilan rumahan yang banyak tersedia.
"Saya tidak mengerti mengapa mereka membuat ini karena tes kehamilan yang ada [sudah] sensitif dan terjangkau," tandasnya.
(tim/arh)