Satelit Indonesia Meluncur ke Orbit usai Numpang Roket Elon Musk

CNN Indonesia
Jumat, 06 Jan 2023 18:00 WIB
Satelit milik Indonesia meluncur ke orbit dari ISS. Sebelumnya roket itu pergi ke ISS dengan menumpang roket milik SpaceX.
Satelit milik Indonesia meluncur ke orbit. (CNN Indonesia/Loamy N)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satelit nano pertama Indonesia yang berukuran 10 sentimeter diluncurkan ke orbit dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS), Jumat (6/1). Satelit itu sebelumnya menumpang roket perusahaan milik Elon Musk, SpaceX untuk menuju ISS. 

"Melalui pelepasan SS-1 ke orbit ini, kami berharap dapat mempromosikan Nano Satellite pertama Indonesia yang akan diorbitkan ke luar angkasa. Sekaligus juga ingin menginspirasi praktisi, akademisi dan peneliti generasi muda di Indonesia khususnya di bidang keantariksaan," ujar Setra Yoman Prahyang, Surya Satellite-1 Project Leader pada acara pelepasan SS-1 dari ISS di Kantor BRIN, Jakarta, Jumat (6/1).

SS-1 sendiri merupakan satelit nano atau cubesat yang berukuran 10 x 10 x 11.35 sentimeter dengan berat 1 hingga 1,3 kilogram, lebih kecil dari satelit mikro atau tubesat yang biasanya memiliki berat 50-70 kilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setra menyebut pemilihan satelit Nano dikarenakan ukurannya lebih kecil dan mudah dijangkau sebagai mahasiswa.

"Lebih kecil, lebih mudah dimanufaktur, lebih mudah untuk didesain. Jadi lebih dijangkau dari perspektif saya sebagai mahasiswa waktu itu," ujar Setra.

Proyek SS-1 dikembangkan oleh tujuh orang mahasiswa yang saat ini sudah alumni dari Surya University, yaitu Hery Steven Mindarno, Setra Yoman Prahyang, M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, dan Correy Ananta Adhilaksma.

Misi utama dari Proyek SS-1 adalah APRS (Automatic Package Radio System) untuk kebutuhan Radio Amatir (ORARI) dan juga dapat difungsikan untuk komunikasi dan deteksi kebencanaan.

Sebelumnya, SS-1 diluncurkan ke ISS dengan menumpang Roket Falcon 9 CRS-26 milik SpaceX pada Minggu (27/11) dari NASA Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat. Satelit ditarget menuju orbit LEO (Low Earth Orbit) dengan modul deployer (Modul JSSOD) milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).

"Pelepasan SS-1 menuju orbit ini, membuat satelit tersebut akan beroperasi di ketinggian 400-420 km di atas permukaan bumi dengan sudut inklinasi 51,7 derajat," tulis BRIN lewat akun twitternya.

Proyek satelit nano ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak, di antaranya PT. Pasifik Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), PT. Pudak Scientific, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

[Gambas:Video CNN]

(lom/lth)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER