Jadi Harapan Netizen, Mungkinkah Teknologi Teleportasi Tercipta?

CNN Indonesia
Senin, 09 Jan 2023 16:20 WIB
Ilustrasi. Mungkinkah mungkin ada teknologi teleportasi? (nasa.gov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para ahli mengungkap teknologi saat ini memungkinkan teleportasi dalam tingkat atom. Apa mungkin itu bakal bisa diterapkan pada manusia secara utuh? 

Sebelumnya, dalam utas tentang kekuatan super yang paling diinginkan dari sebuah akun, netizen banyak yang memilih kemampuan teleportasi. Selain menghemat biaya, banyak aktivitas berkualitas yang bisa dilakukan dengannya.

Kata kunci 'teleportasi' pun dikicaukan 4.683 kali per Senin (9/1) pukul 16.01 WIB hingga sempat menjadikannya 10 besar trending topic Twitter.

Kemampuan ini sendiri sudah lama dibayangkan para pencipta kisah fiksi. Star Trek contohnya. Frasa "beam me up" menjadi salah satu slogan paling terkenal dari serial teresebut, yang merupakan perintah saat karakter ingin berteleportasi dari lokasi terpencil kembali ke kapal induk Starship Enterprise.

Versi lainnya teleportasi adalah tokoh Nightcrawler dari semesta X-Men. Mutan bernama asli Kurt Wagner itu bisa berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat.

Mirip dengan itu, David Rice dan kaumnya punya kekuatan berpindah tempat hanya dengan melihat foto atau membayangkan lokasi yang dituju.

Pada 1993, dikutip dari The Guardian, enam ilmuwan menunjukkan teleportasi yang sempurna pada prinsipnya mungkin atau setidaknya tidak bertentangan dengan hukum fisika.

"Tapi hanya jika objek asli hancur," demikian dikutip dari situs IBM.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Communications dan yang akan muncul di Physical Review X, para peneliti, termasuk fisikawan Rochester John Nichol dan Andrew Jordan, mengeksplorasi cara baru untuk menciptakan interaksi mekanika kuantum antara elektron yang jauh.

Teleportasi kuantum ini merupakan demonstrasi dari apa yang disebut Albert Einstein terkenal disebut "aksi seram di kejauhan" -- juga dikenal sebagai keterikatan kuantum.

Dalam keterikatan, salah satu konsep dasar fisika kuantum, sifat satu partikel mempengaruhi sifat partikel lain, bahkan ketika partikel dipisahkan oleh jarak yang jauh.

Jauh dari praktis

Teknologi di atas akan berdampak besar bagi "internet kuantum" yang lebih cepat, lebih kuat, tidak dapat diretas. Namun, untuk menerapkannya di kantor atau meja kerja, ini masih jauh.

Fisikawan Michio Kaku mengungkap para ahli masih mencari cara untuk menteleportasi atom, kemudian molekul, yang mungkin pada dekade berikutnya.

Sebagai perbandingan, bakteri e. coli memiliki 9×10 pangkat 10 atom; manusia terdiri dari sekitar 32 triliun - atau sekitar 31,2 triliun sel lebih banyak daripada jumlah bintang di alam semesta yang diketahui.

Menurut studi University of Leicester tentang daya komputasi yang dibutuhkan untuk menteleportasi manusia, jika dipecah menjadi data, setara dengan 2,6 x 1042 bit (2,6 diikuti dengan 42 angka nol di belakangnya).

Anda akan membutuhkan bandwidth yang luar biasa dan daya sekitar 10 triliun gigawatt hours.

Dengan kata lain, menteleportasi satu manusia akan membutuhkan monopoli seluruh catu daya di negara seukuran Inggris selama lebih dari satu juta tahun dan membutuhkan waktu sekitar 4,8 juta juta tahun untuk ditransfer - atau sekitar 350 ribu kali lebih lama daripada keberadaan alam semesta.

Setelah penantian yang begitu lama, Anda bahkan mungkin tidak akan selamat dari transfer tersebut. Bahkan printer, material, dan pemindai 3D dengan teknologi terkini tidak dapat mereproduksi kambing, apalagi manusia.

Namun, Kaku menganggap masalah ini bisa dipecahkan dan bahwa teleportasi manusia dapat dilakukan dalam 100 tahun atau lebih. Dia membayangkan teleporter (orang yang berteleportasi) bekerja seperti pemindai MRI beresolusi amat tinggi, dengan akurasi pada tingkat satu atom per piksel.

Untuk mengirimkan data ini, Kaku mengusulkan menggunakan sinar-X, yang memiliki panjang gelombang super pendek dan frekuensi tinggi yang membawa data 1 juta kali lebih banyak daripada serat optik normal.

Data Anda akan dienkripsi dan dipancarkan ke luar angkasa, dipantulkan di sekitar jaringan satelit dan kemudian dipancarkan ke komputer kuantum di sisi lain dunia untuk dibongkar.

Lihat Juga :

Ketimbang mengurus begitu banyak data dan proses penghancuran atom, yang menyisakan PR perakitan kembali atom-atom manusia itu alias memindahkan Anda dengan utuh, para ahli pun membuka peluang lain untuk transportasi kilat.

Analogi kertas terlipat, yang berupaya menyatukan dua titik jauh hanya dengan "melipat" titik-ke-titik pada ruang-waktu untuk membuat Jembatan Einstein Rosen, jadi contohnya.

Kabar buruknya, teknologi yang masih dalam ranah teoretis ini tetap dikaitkan dengan lubang hitam, yang memiliki kelemahan untuk merentangkan tubuh Anda menjadi garis selebar satu atom sebelum Anda pergi ke mana pun.

Cara lain? Sinar plasma, yang secara teoritis dapat meledakkan Anda dari London ke Sydney dalam waktu sekitar satu menit; atau perjalanan kendaraan yang lebih "konvensional" ditenagai oleh sesuatu yang mirip dengan EmDrive NASA menggunakan "gelembung warp" yang jauh lebih cepat daripada kecepatan cahaya.

Sayangnya, sejauh ini belum ada materi konkret seukuran benda sehari-hari yang bisa melaju dalam, atau bahkan mendekati, kecepatan cahaya.

(tim/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK