Kata kunci 'Cak Nun' menjadi trending topic nomor 1 di Twitter usai budayawan dengan nama asli Emha Ainun Nadjib itu mengklarifikasi soal analogi Fir'aun.
Dalam sebuah ceramah, suami mantan penyanyi Novia Kolopaking itu sempat menyamakan Presiden sebagai Firaun, 'Luhut' sebagai Haman, dan '10 naga' sebagai Qorun.
Videonya kemudian viral dan menuai kecaman keras di media sosial dengan dimotori sejumlah akun berpengikut banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama, dalam acara Mocopat Syafaat dan Tawashshulan di Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, Selasa (17/1) malam, Cak Nun mengaku 'kesambet' hingga semuanya tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutnya tanpa kendali.
"Itu di luar rencana saya dan sama sekali di luar kontrol saya. Maka tadi saya bikin video sama Sabrang, judulnya Mbah Nun Kesambet. Tolong dibaca," ujarnya, tanpa menyinggung soal permintaan maaf kepada Presiden.
Usai pengakuannya itu, per Rabu (18/1) pukul 13.48 WIB, kata kunci 'Cak Nun' menduduki peringkat pertama trending topic Twitter usai dikicaukan lebih dari 23.900 kali.
Serangan terhadapnya pun tetap santer. Beberapa warganet menduga para penyerang Cak Nun ini adalah bagian dari pendengung kubu tertentu.
"Buzzer se Indonesia kali maksud nya," seloroh akun @heyyyairsss
Senada, akun @lihatdariatas menilai kemarahan terhadap Cak Nun itu cuma terjadi di media sosial itu pun terjadi pada buzzer.
"Hanya buzzerp doank yg ngamuk cakk. Itu jg cuman disosmed," kicaunya, merujuk pada kalangan pendengung diduga bayaran.
"Diamuk sekolam kayaknya bukan se-Indonesia," kata @Yayangaja7, merujuk pada komunitas pendukung tertentu.
"alah paling juga yang berisik itu cuma para cebong," ujar @Mr_devN.
Warganet @natural_counter menilai komentar Cak Nun mestinya tak perlu dirisaukan karena "Fir'aun" adalah gelar raja Mesir kuno secara umum.
"Firaun itu gelar Raja/Pemimpin Mesir, kecuali beliau bilang pak Jokowi = Ramses II baru diributin, memang buzzer ini pada gak sekolah," kicaunya.
Akun @Abu4bu menilai Cak Nun tak bakal jadi sasaran serangan pihak tertentu seandainya dia adalah seorang petinggi partai.
"Coba cak Nun jadi ketum partai yg jadiin presiden pasti pada maklum," cetusnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri me-roasting Presiden Jokowi di acara HUT PDIP.
"Pak Jokowi itu ya ngono lho, mentang-mentang. Lha iya, padahal Pak Jokowi kalau enggak ada PDI-Perjuangan juga, duh kasihan dah," ucap Mega.
Ia dan beberapa kader PDIP, dalam beberapa kesempatan, juga sempat menyinggung soal 'petugas partai' di level mana pun, termasuk kepala negara.
Akun @ferizandra menilai, "Kenapa yg diamuk cuman Cak Nun...? gak ada yg amuk Megawati yg olok2 Jokowi..."
Warganet @PrabuSantoso1 pun mendukung apa yang dikatakan Cak Nun. "Sampaikan kebenaran walau itu pahit cak."
"Diamuk se-Indonesia tidak akan mengurangi kehormatan Cak Nun sedikitpun. Meskipun saya tidak sepakat dengan statement beliau, tapi hal ini tidak mengurangi rasa hormat saya," kicau akun @dayhan_idea.
Sementara, @getteng_hola mengingatkan soal efek dari pernyataan tersebut.
"Secara umum hal2 'benar' perlu disampaikan untuk kebaikan. Juga ada yg tdk boleh diutarakan karena berefek. Ada jg hal salah perlu dikritik agar kembali benar. Ada jg hal2 salah tak baik jika diutarakan. Tapi cak Nun sdh berujar. Apakak Benar atau salah? Yg pasti direspon luas."
(tim/arh)