BRIN Kelola Lebih dari 2.500 Kekayaan Intelektual

CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2023 21:00 WIB
BRIN tercatat memiliki 2500 kekayaan intelektual dengan 94 persen di antaranya hak paten.
BRIN memegang 2.500 kekayaan intelektual (KI) dengan 94 persen di antaranya merupakan hak paten.(CNN Indonesia/Loamy N)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) disebut mengelola 2.500 kekayaan intelektual (KI) dengan 94 persen di antaranya merupakan hak paten.

BRIN total mengelola lebih dari 2.500 kekayaan intelektual yang terdiri dari 2.371 Paten, 352 Hak Cipta, 122 Desain Industri, 46 Merek dan 17 Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).

KI tersebut dihasilkan dari empat entitas LPNK (Lembaga Pemerintah Non Kementerian) yakni LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa), LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) tahun 1991-2021 sebelum terintegrasi dengan BRIN, serta dari BRIN pada periode 2021 hingga 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlindungan kekayaan intelektual disebut sebagai sesuatu yang penting. Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri menyebut hal ini dapat memberi manfaat ekonomi.

"Kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi kekayaan intelektual ini harus ditingkatkan. Masyarakat harus sadar bahwa kekayaan intelektual dapat memberi manfaat secara ekonomi melalui hak royalti," kata Megawati usai acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara BRIN dengan Kemenkumham di Jakarta, Rabu (1/3).

Senada, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly menyebut Indonesia adalah negara yang kaya, sehingga jika ada genetic resources yang berasal dari tanah air dan digunakan sebagai produk, kita bisa mendapat keuntungan ekonomi.

"Kerja sama ini sangat penting. Indonesia adalah negara yang kaya raya akan flora, fauna, genetic resources, dan local wisdom. Nanti kita kalau sudah dapat traktatnya dan kita mampu membuktikan genetic resources itu dari negara kita, kalau dipakai sebagai obat atau pengembangan lainnya, kita bisa dapat economic share," ujar Yasonna.

Kerja sama antara BRIN dan Kemenkumham ini disebut sangat penting. Salah satunya karena peranan BRIN yang mengacu pada tiga fase penting dalam pengembangan teknologi yang terdiri dari invensi, inovasi, dan difusi, juga terkait erat dengan aspek kreasi, proteksi, dan utilisasi dalam ekosistem KI.

Keberadaan BRIN juga dapat mendorong Penerapan Riset Berbasis KI untuk pemanfaatan riset yang dapat didayagunakan untuk kepentingan masyarakat dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

(lom/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER