Nisfu Syaban Jatuh pada 8 Maret, Cek Muasal Hitungan Ahli Ilmu Falak

CNN Indonesia
Selasa, 07 Mar 2023 19:00 WIB
Kapan nisfu syaban berdasarkan perhitungan para ahli falak? Simak penuturan serta bukti-buktinya di sini.
Ilustrasi. Nisfu Syaban jatuh pada 8 Maret. (Istockphoto/Getty Images/sarath maroli)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkap Nisfu Syaban 1444 H jatuh besok, Rabu (8/3). Simak teknik penentuannya berdasarkan perhitungan para ahli ilmu falak.

Salah satunya termuat dalam data hilal dan instruksi rukyatul hilal awal bulan Sya'ban yang termuat dalam Surat LF PBNU Nomor 011/LF-PBNU/II/2023 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur, Minggu (19/2), dikutip dari NU Online.

"Awal bulan Sya'ban terjadi pada Rabu (22/2/2023). Sementara, Nisfu Sya'ban akan bertepatan juga pada hari Rabu (8/3/2023)," demikian dikutip dari keterangan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan soal Nisfu Syaban itu didasarkan pada hasil rukyatul hilal awal Syaban 1444 H yang digelar pada Senin (20/2).

Berdasarkan keterangan LF PBNU, tidak ada lokasi yang melaporkan melihat hilal 1 Syaban 1444 H pada Senin, 29 Rajab 1444 H, atau 20 Februari 2023.

Menurut keterangan PBNU, hilal 29 Rajab 1444 H sudah berada di atas ufuk pada saat Matahari terbenam, tepatnya +2 derajat 34 menit 53 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11' 25" LS 106º 50' 50" BT.

Sementara, konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Senin Pahing 20 Februari 2023 pukul 14:08:18 WIB.

Selain itu, letak Matahari terbenam berada pada posisi 11 derajat 04 menit 24 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 13 derajat 57 menit 02 detik selatan titik barat.

Namun, tinggi hilal dan sudut elongasi belum memenuhi kriteria rukyah NU, yakni tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Berdasarkan metode falak atau perhitungan lintasan benda-benda langit yang sama, parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, dengan tinggi hilal mar'i 1 derajat 11 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 21 menit dan lama hilal di atas ufuk 7 menit 8 detik.

Sementara, hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dengan tinggi hilal mar'i 2 derajat 25 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 48 menit dan lama hilal di atas ufuk 12 menit 50 detik.

"Ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah positif. Artinya, hilal berada di atas ufuk pada saat matahari terbenam. Namun, tinggi hilal dan sudut elongasi belum memenuhi kriteria imkan rukyah NU, yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat."

"Artinya, hilal kemungkinan besar tidak terlihat. Dengan begitu, maka akan bulan Rajab 1444 H akan digenapkan menjadi 30 hari," lanjut keterangan PBNU itu.

Senada, Ahli Falakiyah Kementerian Agama Aceh Alfirdaus Putra mengatakan pihaknya telah melakukan rukyatul hilal awal Sya'ban 1444 H di pusat Observatorium Hilal Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga Aceh pada 29 Rajab 1444 H atau 20 Februari 2023.

Hilal pada hari itu tidak terlihat sehingga bulan Rajab disempurnakan 30 hari. Maka, 1 Sya'ban jatuh pada 22 Februari 2023.

"Hasil rukyatul hilal awal Sya'ban hilal terlalu rendah dan tidak dapat dirukyat dan masih belum masuk kategori hilal imkanur rukyat, maka hasilnya bulan Rajab yang lalu diistikmalkan 30 hari, sehingga awal Sya'ban jatuh pada hari Rabu, 22 Februari 2023," ujar Alfirdaus, dikutip dari situs Pemprov Aceh, Minggu (5/3).

Lantaran itu, Firdaus menjelaskan Nisfu Syaban jatuh pada hari Rabu (8/3).

"Insya Allah 15 Sya'ban 1444 H, bertepatan dengan Rabu, 8 Maret 2023, maka malam nishfu sya'ban adalah Selasa atau malam Rabu mulai ba'da Magrib," ujarnya.

Menurutnya, pemantauan serupa juga dilakukan di wilayah lainnya di Indonesia oleh Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Provinsi lain.

"Untuk ayyamul bidh bulan ini yaitu tanggal 6, 7, dan 8 Maret, mungkin bermanfaat untuk masyarakat yang ingin berpuasa sunnah," jelas Firdaus.

Malam Nisfu Syaban sendiri merupakan malam yang istimewa dalam Islam. Dikutip dari NU Online, salah satu keistimewaannya adalah soal dihapusnya dosa bagi mereka yang memohon ampunan kepada Allah SWT.

"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya," demikian menurut hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman.

(tim/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER