Presiden Environmental Defense Fund (EDF), Fred Krupp menyebut dunia sedang mengalami krisis kembar yakni energi dan iklim.
"Krisis kembar ini mengakibatkan gangguan luar biasa terhadap perlunya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kehidupan yang sehat," kata Krupp dalam wawancara dengan Xinhua di forum Energi Global CERAWeek, seperti dikutip dari Antara.
Krupp menambahkan, guncangan energi baru-baru ini menjadi setidaknya dari salah satu "krisis energi pertama" dalam era transisi energi yang sedang dialami dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, krisis iklim dan energi ini dapat diselesaikan sekaligus. Caranya adalah dengan beralih dari bahan bakar fosil. "Kita bisa menyelesaikan kedua krisis ini sekaligus. Karena beralih dari bahan bakar fosil adalah solusi bag kedua krisis tersebut," kata dia.
Transisi energi, kata Krupp, seharusnya tidak hanya dilakukan dengan cepat melainkan hemat biaya. Selain itu, transisi energi juga harus berjalan praktis bagi semua negara.
Transisi pun harus adil bagi semua orang di seluruh dunia, terutama tidak merugikan mereka yang tinggal di perekonomian berkembang. Krupp pun menyebut polusi metana menjadi tantangan serius dan utama yang membutuhkan solusi cepat.
"Emisi metana akan menyebabkan dampak pemanasan global yang lebih besar dalam satu dekade ke depan dibandingkan dampak dari emisi pembakaran semua bahan bakar fosil di mana pun di planet ini dalam satu dekade ke depan," katanya.
Lebih lanjut, menjelang COP28 yang akan diselenggarakan di Uni Emirat Arab (UEA) akhir tahun 2023, Krupp mengatakan semua orang berada dalam "perahu yang sama" dalam menghadapi krisis ini.
Lihat Juga :101 SCIENCE Lubang Hitam Bisa Jadi Mesin Waktu? |
Karena itu, Krupp mengatakan "Kita perlu membangun jembatan antara semua negara dan menyelesaikan masalah ini bersama-sama," kata dia.
Terkait kerjasama antar-negara, Krupp terbilang optimistis. Ia mencontohkan China dan AS yang akan bekerjasama meski tengah berada dalam friksi di bidang lain.
"Saya percaya negara-negara akan bekerjasama karena sangat penting bagi kedua negara besar tersebut untuk melakukannya demi masa dpean semua orang di AS dan China, maupun semua orang di planet ini," ujarnya.
(antaranews/lth)