Purwarupa setelan angkasa terbaru untuk misi astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) ke Bulan dirilis ke publik. Apa keunggulannya?
Axiom meluncurkan prototipe pakaian antariksa komersial yang rencananya akan dikenakan astronaut selama misi pendaratan di Bulan Artemis III, Rabu (15/3).
Berbeda dengan pakaian angkasa ikonik yang dikenakan oleh para astronaut Apollo selama lebih dari 50 tahun, setelan antariksa baru ini merupakan "rental".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melanjutkan warisan NASA dengan merancang pakaian antariksa canggih yang memungkinkan astronot beroperasi dengan aman dan efektif di bulan," kata Mike Suffredini, presiden dan CEO Axiom Space, dalam sebuah pernyataan di situsnya.
"Pakaian antariksa Artemis 3 Axiom Space akan siap untuk menghadapi tantangan kompleks dari kutub selatan Bulan dan membantu menumbuhkan pemahaman kita tentang Nulan untuk memungkinkan kehadiran jangka panjang di sana," lanjut keterangan itu.
Misi Artemis III sendiri ditargetkan meluncur pada Desember 2025. Pada misi ini, NASA akan mendaratkan perempuan pertama dan orang Amerika berikutnya yang berjalan di bulan.
Misi Artemis di masa depan akan membawa orang kulit berwarna pertama dan astronaut negara mitra lainnya, termasuk anggota kru dari Jepang dan negara anggota Badan Antariksa Eropa (ESA).
Lihat Juga :101 SCIENCE Siapa yang Punya Bulan? |
Baju antariksa itu sendiri mulai dikembangkan sejak 2022 usai NASA memberi Axiom "perintah tugas" senilai US$228,5 juta (sekitar Rp3,53 triliun). Hal itu merupakan bagian dari kontrak senilai total US$1,26 miliar (sekitar Rp19,45 triliun) untuk membangun pakaian antariksa generasi berikutnya.
Setelan itu dikembangkan oleh para insinyur di Johnson Space Center NASA di Houston, AS, dengan memanfaatkan teknologi Axiom Extravehicular Mobility Unit (AxEMU) baru.
Efeknya adalah memberikan peningkatan fleksibilitas, perlindungan lebih besar terhadap lingkungan yang keras, dan alat yang spesifik untuk kebutuhan eksplorasi.
Dengan menggunakan teknologi inovatif, kata Axiom, AxEMU akan "memungkinkan eksplorasi lebih banyak permukaan bulan daripada sebelumnya".
AxEMU juga diklaim akan memberi akses pemakainya pada berbagai kebutuhan hidup dan memungkinkan untuk bekerja di sekitar Bulan. Setelan lanjutan dirancang sejak awal untuk mengakomodasi berbagai macam anggota kru.
Pakaian luar angkasa yang akan dikenakan astronot NASA di Bulan ini akan memiliki lapisan luar berwarna putih untuk memantulkan panas, melindungi pemakainya dari suhu sangat tinggi saat berada di bawah sinar Matahari.
Namun, untuk melindungi hak paten, prototipe spacesuit tersebut pada perilisannya menampilkan warna yang sejalan logo perusahaan, yaitu biru, hitam, dan oranye, serta cuma dihiasi logo Axiom.
Dalam pengembangannya, Axiom berkolaborasi dengan desainer kostum Esther Marquis dari serial sejarah Apollo di Apple TV+ 'For All Mankind' untuk membuat lapisan sampul khusus.
Selain itu, Axiom Space bermitra dengan tim pakar industri untuk menciptakan AxEMU, termasuk KBR, Air-Lock, Arrow Science and Technology, David Clark Company, Paragon Space Development Corporation, Sophic Synergistics, dan A-P-T Research.
Axiom sebelumnya berpengalaman melatih kru yang didanai secara pribadi untuk diluncurkan dan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan sedang mengembangkan stasiun luar angkasa komersialnya sendiri.
Namun, dalam hal proyek baju antariksa, Axiom masih pemula.
"Tim ahli kami siap memberi NASA pakaian antariksa generasi berikutnya," kata Mark Greeley, manajer program aktivitas luar kendaraan (EVA) Axiom Space, dikutip dari Space.
"Kami dengan hati-hati mempertimbangkan pelajaran bertahun-tahun yang dipelajari oleh NASA dan menggunakan pengalaman itu untuk membuat pakaian antariksa untuk bulan dan untuk pelanggan Axiom Space kami di masa depan," tandasnya.
(tim/arh)