Penemu Eternet Bob Metcalfe Raih Turing Award, Nobel Dunia Komputer
Bob Metcalfe, profesor komputer sains di University of Texas, meraih Penghargaan Turing (Turing Award) atas temuannya, Eternet.
"ACM, Association for Computing Machinery, hari ini menunjuk Bob Metcalfe sebagai penerima ACM A.M. Turing Award untuk penemuan, standardisasi, dan komersialisasi Eternet," demikian pernyataan ACM di situsnya.
Turing Award yang sering disebut sebagai "Hadiah Nobel Komputasi" mengganjar pemenangnya dengan hadiah US$1 juta (sekitar Rp15,3 miliar), terutama setelah ada dukungan pendanaan dari Google.
Nama penghargaan ini terinspirasi dari Alan M. Turing, matematikawan Inggris yang mengartikulasikan dasar matematika komputasi yang kisah hidupnya difilmkan dalam The Imitation Game.
Metcalfe memperoleh gelar PhD atau doktoral dalam ilmu komputer pada 1973 di Sekolah Teknik dan Ilmu Terapan Harvard John A. Paulson (SEAS).
Kini, ia adalah Profesor Emeritus Teknik Elektro dan Komputer di University of Texas di Austin dan penelitian afiliasi di Laboratorium Ilmu Komputer & Kecerdasan Buatan MIT.
"Bahaya menerima penghargaan untuk mengembangkan Ethernet, yang akan berusia 50 tahun pada 22 Mei 2023," kata Metcalfe kepada University of Texas, dikutip dari Endgadget.
"Selama 50 tahun Eternet, ratusan orang mendapatkan klaim penemu. Bergabunglah dengan saya untuk mengatakan kepada orang-orang ini, 'Terima kasih'," lanjutnya.
Eternet atau Ethernet, dikutip dari TechTarget, pada prinsipnya adalah teknologi untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan area lokal kabel (LAN) atau jaringan area luas (WAN).
Jaringan ini memungkinkan perangkat atau komputer untuk berkomunikasi satu sama lain melalui protokol, yang merupakan seperangkat aturan atau bahasa jaringan yang umum, tanpa koneksi internet. Teknologi ini banyak diterapkan di kantor-kantor dan perumahan.
Terlepas dari ketenarannya sebagai teknologi kabel, Metcalfe pernah mengatakan kepada The New York Times bahwa dia awalnya membayangkan Eternet lebih seperti Wi-Fi.
"Kami ingin membuatnya nirkabel," katanya, "Tapi kami tidak bisa nol kabel. Itu akan [membuat jaringan] terlalu lambat dan terlalu mahal."
Rekan-rekan seangkatannya pun mengakui pentingnya temuan jaringan semacam LAN ini.
"Hari ini, kita semua berjalan-jalan dengan komputer berukuran saku dan banyak dari kita bekerja dengan keyboard sepanjang hari. Tapi kita hampir tidak tahu atau menyadari di mana komputasi kita sebenarnya dilakukan atau di mana data kita disimpan," kata Harry Lewis, teman sekelas PhD Metcalfe, yang saat ini adalah Profesor Riset Ilmu Komputer Gordon McKay di SEAS.
"Karena semua perangkat pribadi ini terhubung dengan mulus satu sama lain dan ke mesin besar di lokasi yang tidak diketahui," imbuhnya, dikutip dari situs Harvard.
(tim/arh)