Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan memperkenalkan para astronaut yang terlibat pada misi Artemis II yang akan mendarat di Bulan pada 3 April.
Pengumuman itu akan dilakukan NASA bersama Badan Antariksa Kanada (CSA) karena para kru Artemis II itu merupakan tiga orang Amerika dan satu orang Kanada.
Dikutip dari Space, misi tersebut akan diluncurkan paling cepat pada November 2024. Kuartet astronaut ini akan menggelar misi Bulan pertama yang dilakukan manusia sejak pendaratan Apollo 17 pada Desember 1972 atau 50 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NASA berjanji misi Artemis akan lebih merepresentasikan umat manusia ketimbang misi Apollo. Pasalnya, salah satu misi awal Artemis termasuk menerbangkan astronaut perempuan dan orang kulit berwarna pertama ke Bulan.
Namun, siapa astronaut yang akan terbang masih menjadi spekulasi, karena semua pihak masih merahasiakan informasi tersebut hingga pengumumannya.
Pengumuman ini akan berlangsung dari Ellington Field (dekat Johnson Space Center NASA) di Houston, AS, dan akan disiarkan langsung di NASA Television. Acara ini dijadwalkan akan dimulai pada pukul 11:00 EDT (22.00 WIB) pada Senin (3/4).
Artemis 2 merupakan momen besar bagi NASA karena untuk pertama kalinya dalam setengah abad terakhir ada manusia yang mendekati Bulan. Banyak presiden telah mencoba dan gagal untuk memulai program ke Bulan dalam beberapa dekade setelah Apollo.
Kala itu mereka tidak memiliki kemauan untuk berkolaborasi karena Perang Dingin. Padahal kolaborasi dapat membantu memacu misi ke Bulan.
Terpaut 50 tahun, kini banyak hal yang jauh berbeda. Sebagai contoh, pemerintah tidak perlu menanggung seluruh biaya sendiri lagi. Sejumlah perusahaan antariksa swasta dapat memasok beberapa perangkat keras penting atau menyediakan jasa penerbangan.
Contohnya adalah Starship milik SpaceX yang dijadwalkan untuk mendaratkan Artemis 3 di permukaan Bulan pada 2025. Perusahaan Axiom Space dan Collins Space juga memimpin tim untuk mengembangkan pakaian antariksa untuk perjalanan ke Bulan.
Untuk mengurangi biaya, NASA menyusun struktur eksplorasi yang berbeda melalui Perjanjian Artemis yang saat ini telah ditandatangani oleh 23 negara.
Perjanjian ini merupakan kerangka kerja eksplorasi ruang angkasa yang dalam jangka pendek akan mengumpulkan sumber daya ekonomi dari negara-negara lain yang ingin pergi ke Bulan.
Lihat Juga : |
Itu tidak seperti pada 1960-an ketika eksplorasi ruang angkasa masih merupakan industri yang masih muda dengan sedikit negara yang berpartisipasi.
Kini, NASA akan berbagi biaya eksplorasi bulan Artemis dengan para pemain besar seperti Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Jepang.
Pemain kecil seperti Kanada juga akan menyediakan perangkat keras yang penting. Kanada diketahui terkenal sebagai penyumbang robotika luar angkasa untuk NASA selama lebih dari 40 tahun.
(lom/arh)