101 SCIENCE

Apa Rahasia Panjang Umur?

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 08:18 WIB
Beberapa lansia masih bugar untuk menapaki usia lebih dari 100 tahun. Banyak yang lainnya malah mati muda. Apa sebenarnya rahasia panjang umur itu?
Ilustrasi. Faktor gen menyumbang setidaknya 25 persen panjang umur. (iStockphoto/janiecbros)

Dalam studi lanjutan, Puca dan tim penelitinya tidak hanya menghentikan kerusakan jantung pada tikus usia lanjut, tetapi juga membalikkan usia biologis jantung tikus menjadi setara dengan usia manusia yaitu 10 tahun.

"Di laboratorium, kami dapat meregenerasi pembuluh darah dan sistem vaskular (peredaran darah) mereka, yang mengubah sel inflamasi menjadi sel anti-inflamasi. Kami menemukan bahwa fungsi kardiovaskular telah diperbaiki pada tikus-tikus tersebut," kata Puca.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada 13 Januari di jurnal Cardiovascular Research, Puca dan timnya menunjukkan gen tersebut dalam sel jantung yang dikumpulkan dari donor organ yang telah meninggal karena gagal jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :

Seperti halnya tikus laboratorium, gen yang bermutasi memutar kembali waktu dan membalikkan penuaan jantung dengan meningkatkan fungsi kardiovaskular sebesar 20 persen hingga 60 persen. Sel-sel inflamasi juga berubah menjadi sel-sel yang sehat.

"Kami sekarang tahu bahwa gen ini bekerja dalam jaringan manusia," kata Puca.

Rekan Puca, Paolo Madeddu, profesor kedokteran kardiovaskular eksperimental di University of Bristol, Inggris, mengatakan, jika lebih banyak penelitian lanjutan mendukung efek tersebut, BPIFB4 dapat dimasukkan melalui terapi gen ke dalam sel manusia yang tidak membawa gen tersebut.

Namun, penerapan pengobatan ini mungkin baru bisa digunakan di beberapa tahun mendatang.

"Anda harus mengulangi terapi berulang kali. Ini tidak akan bertahan selamanya," kata Madeddu, dikutip dari LiveScience.

Lebih lanjut, BPIFB4 bukan satu-satunya gen yang terkait dengan usia panjang. Pada 2019, para peneliti menjelaskan apa yang disebut "gen umur panjang" bernama Sirtuin 6 (SIRT6).

Dalam jurnal Cell, SIRT6 disebut dapat membantu memperbaiki DNA yang tidak dapat diperbaiki oleh sel-sel yang menua secara efisien. DNA tersebut jika tidak diperbaiki dapat menyebabkan mutasi gen yang dapat memicu kanker dan penyakit lainnya.

Para peneliti menganalisis aktivitas SIRT6 pada berbagai spesies hewan pengerat, dari tikus hingga berang-berang, dan menemukan hewan dengan masa hidup terpanjang juga memiliki kemampuan perbaikan DNA yang paling efisien karena protein SIRT6 mereka lebih kuat.

Lihat Juga :

Pada tahun lalu, sebuah studi lanjutan di The Embo Journal mengamati sebuah kelompok yang terdiri dari 450 orang Yahudi Ashkenazi yang berusia seratus tahun dan 550 orang Yahudi Ashkenazi yang tidak memiliki riwayat keluarga yang berumur panjang.

Para peneliti menemukan "varian langka yang baru," yang mereka sebut sebagai "centSIRT6," dua kali lebih banyak ditemukan pada kelompok centenarian daripada kelompok yang terakhir.

Dalam studi di laboratorium, mereka juga menemukan centSIRT6 tidak hanya membantu memperbaiki DNA yang rusak tetapi juga "lebih kuat membunuh sel kanker" jika dibandingkan dengan versi SIRT6 yang lebih umum.

(lom/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER