Observatorium di Lembang itu juga memberi tips untuk menikmati gerhana melalui saringan atau biskuit.
Caranya, letakkan selembar kertas putih di atas saringan (kira-kira 30 cm). Bayangan Matahari akan terlihat di kertas yang sebelumnya sudah difilter oleh saringan.
"Lubang pada saringan akan berfungsi layaknya lubang-lubang kecil seukuran jarum yang dapat memproyeksikan cahaya matahari," kata Bosscha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara yang sama bisa dilakukan pada biskuit yang dilubangi.
Metode ini dilakukan dengan melubangi kertas, karton, atau lembar alumunium. Bayangan Matahari akan terfilter melalui celah lubang tadi.
Caranya, buatlah lubang kecil dengan menggunakan jarum. Lubang dapat dibuat satu titik atau beberapa titik sehingga membentuk kata tertentu
Teknik lubang jarum juga dapat diterapkan juga pada kotak sepatu atau kotak kardus bekas agar bayangan dapat terlihat lebih jelas
Teleskop atau binokuler menggunakan lensa atau cermin yang berfungsi mengumpulkan cahaya dari objek untuk kemudian difokuskan pada area yang sangat kecil.
Objek langit seperti bintang dan nebula adalah sumber cahaya yang sangat redup dilihat dari Bumi, beda halnya dengan Matahari.
"Jangan pernah mengarahkan teleskop atau binokuler untuk digunakan langsung mengamati Matahari," cetus Bosscha.
Teleskop dan binokuler baru bisa digunakan untuk memantau gerhana matahari dengan mengaplikasikan teknik proyeksi alias bayangan.
Bosscha memberi pengecualian pada teleskop yang dilengkapi filter Matahari, selama bukan filter dari kacamata.
Lihat Juga : |
"Jangan menggunakan bahan filter pada kacamata matahari untuk digunakan pada teleskop karena penggunaan pada teleskop dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan pemanasan berlebih dan menimbulkan keretakan pada kertas filter."
"Bila muncul retak atau lubang, cahaya matahari akan tembus langsung dan difokuskan ke mata kita. Selalu pastikan filter yang digunakan sesuai peruntukannya," tandas Bosccha.
(pan/arh)