Kasus Ancam Muhammadiyah, BRIN Pecat Andi Pangerang dan Sanksi Thomas
Peneliti Andi Pangerang Hasanuddin resmi dipecat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Andi dipecat buntut kasus pengancaman terhadap Muhammadiyah di media sosial beberapa waktu.
Dalam keterangan tertulis, BRIN menyatakan bahwa Andi diberikan hukuman disiplin tingkat berat yang telah disetujui oleh kepala lembaga itu, Laksana Tri Handoko. Hukuman disiplin tingkat berat ini berupa pemecatan.
Hukuman tersebut diberikan setelah Andi yang terbukti melanggar Peraturan Pemerintah No. 94 tahun 2021 tentang Disiplin PNS. Pemberhentian terhadap Andi juga kini sudah diproses oleh Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia BRIN sesuai aturan yang berlaku.
"Kepala BRIN sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) menyetujui bahwa APH dinyatakan bersalah dan dikenai hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian sebagai PNS," dikutip dari siaran pers BRIN, Sabtu (27/5).
Selain Andi, BRIN juga memberikan sanksi terhadap Peneliti Thomas Djamaluddin. Thomas diberi sanksi untuk meminta maaf secara terbuka dan tertulis berkaitan dengan cuitannya di media sosial tentang Muhammadiyah.
"Kepala BRIN juga telah menyetujui penjatuhan sanksi moral bagi TD (Thomas Djamaluddin) berupa perintah untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan tertulis," demikian dikutip dari keterangan pers BRIN.
Thomas memang sempat mengunggah terkait Muhammadiyah dan penetapan Idul fitri beberapa waktu. Cuitan itu jugalah yang akhirnya membuat Andi menyampaikan pernyataan berupa ancaman terhadap lembaga keagamaan tersebut.
Di sisi lain, BRIN juga tidak serta merta melakukan pemecatan dan memberi sanksi terhadap Andi dan Thomas. Sanksi dan hukuman ini diberikan setelah BRIN menggelar sidang majelis kode etik dan kode perilaku ASN untuk Andi dan Thomas terkait masalah ini.
Sementara itu, Thomas juga sudah menyatakan permintaan maafnya melalui media sosial atas apa yang terjadi. Sementara Andi harus menjalani proses pidana atas apa yang dia unggah di media sosial.
"Dengan tulus saya memohon maaf kepada Pimpinan dan warga serta teman-teman Muhammadiyah. Semoga kesatuan umat bisa segera terwujud," kata Thomas sembari mengunggah gambar berisi tulisan permintaan maaf dan klasifikasinya.
(tst/bac)