5 Perubahan yang Mungkin Terjadi karena AI, Gaji Tak Termasuk

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2023 14:30 WIB
Artificial intelligence (AI) membuat banyak perubahan terhadap kehidupan. Sayangnya, gaji tidak termasuk.
Ilustrasi. Kecerdasan buatan banyak membuat perubahan namun tidak dengan gaji. Istockphoto/metamorworks)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa perubahan mungkin terjadi sebagai dampak adopsi kecerdasan buatan (AI) di berbagai bidang. Sayangnya, gaji bukan menjadi salah satu di antaranya.

Beberapa waktu lalu, sejumlah peneliti AI terkemuka di dunia menyerukan moratorium penelitian kecerdasan buatan, dengan menyebut masalah keamanan pada teknologi ini harus segera ditangani. Jika tidak, hasilnya diprediksi bisa sangat buruk bagi umat manusia.

Sejumlah tokoh publik bahkan meminta pengembangan AI untuk diberi jeda sebelum masalah-masalah yang mungkin hadir diberikan solusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pihak mengatakan jeda dalam pengembangan tersebut tidak praktis untuk diterapkan dalam skala global. Selain itu, hal tersebut juga dapat menghalangi kemajuan teknologi yang dapat memberikan manfaat yang bahkan bisa menyelamatkan nyawa.

Merujuk pada pendapat tersebut, AI tak hanya bisa memberikan perubahan yang buruk seperti yang dikhawatirkan, tetapi juga perubahan yang baik di sejumlah bidang.

Otomatisasi pekerjaan

Teknologi telah mengotomatisasi pekerjaan sejak Revolusi Industri, meski belum pernah terjadi dalam skala sebesar saat ini. Pasalnya, semua orang, mulai dari pengemudi truk hingga pengisi suara, berisiko digantikan oleh AI.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh OpenAI, pengembang ChatGPT, menemukan lebih dari 30 pekerjaan dianggap aman dari otomatisasi dalam waktu dekat, mulai dari mekanik hingga atlet. Namun, pekerjaan tersebut hanya mewakili sebagian kecil dari pasar tenaga kerja saat ini.

Meski lapangan kerja baru akan tercipta, ada kemungkinan besar sebagian besar penduduk akan kehilangan pekerjaan.

Dalam proyeksi positif, hal tersebut akan menyebabkan munculnya kelas pekerja baru yang hidup dengan pendapatan dasar universal yang didanai oleh pajak atas robot dan perusahaan yang mengoperasikannya.

Namun, dalam proyeksi negatif hal ini akan menyebabkan pengangguran massal yang mengakibatkan keresahan sosial. Para pekerja yang di-PHK bisa jadi menghancurkan mesin-mesin yang menggantikan mereka.

Dengan banyaknya pekerjaan yang terancam dan potensi ketidaksetaraan kekayaan yang sangat besar, beberapa orang bahkan khawatir hal ini pada akhirnya dapat mengakibatkan kehancuran masyarakat.

Penemuan ilmiah

AI telah berkontribusi pada kemajuan ilmiah yang besar, yang secara dramatis mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk membuat penemuan.

Metode ini telah digunakan untuk menemukan jutaan bahan yang sebelumnya tidak ada, menemukan molekul obat potensial 1.000 kali lebih cepat daripada metode-metode mutakhir sebelumnya, serta meningkatkan pemahaman kita tentang alam semesta.

Dalam proyeksi positif, perkembangan AI bisa membuat kanker dan semua penyakit yang mengancam jiwa lainnya dapat disembuhkan, yang mengarah ke era baru kesehatan dan kemakmuran.

Para ilmuwan saat ini sudah menggunakan alat bantu AI untuk membuat terobosan dalam pengobatan umur panjang, yang bertujuan untuk mengakhiri atau bahkan membalikkan penuaan.

Namun, teknologi berkemampuan AI yang sama juga dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti menciptakan penyakit dan virus yang sama sekali baru. Hal ini dapat digunakan sebagai senjata biologis yang mampu menghancurkan populasi yang tidak memiliki akses ke obat atau teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkannya.

Robot dengan otak AI dan Kecerdasan Melampaui Manusia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER